Imam Ali As Melaknat Orang-orang Ini

MUSLIM MENJAWAB – Beberapa seri pembahasan seputar caci maki dan laknat telah kita sampaikan. Kita telah mengetahui bahwa “Sabb” atau caci maki berbeda dengan laknat baik secara makna maupun hukumnya. “sabb” adalah perbuatan yang terlarang, sementara laknat adalah perbuatan yang boleh dilakukan namun dengan sesuai tuntunan syariat.

Contoh-contoh pelaknatan banyak termuat baik dalam Al-Quran , riwayat-riwayat, hadis-hadis maupun sejarah Islam. Dalam Al-Quran kita melihat bagaimana Allah Swt melaknat Iblis, dalam sebuah hadis atau sejarah kita melihat bagaimana Rasulullah Saw melaknat sosok tertentu dan juga orang-orang yang memiliki sifat tertentu seperti pemakan riba, atau penguasa yang tidak berbuat adil dan tidak menepati janji.

Read More

Pada kesempatan kali ini kita akan menyampaikan sebuah catatan sejarah sekaitan dengan pelaknatan yang dilakukan oleh Imam Ali bin Abi Thalib as terhadap beberapa orang. Sebagaimana yang telah kami jelaskan bahwa mengungkap sejarah bukanlah bagian caci maki, atau bertujuan untuk mencaci maki figur tertentu, namun dengan menilik kembali sejarah, kita bisa mengetahui kebenaran, fakta, serta mengambil hikmah dan pelajaran.

Ulama terkenal Ibnu Atsir Al-Jazari Dalam kitabnya Al-Kamil fit Tarikh menulis sebuah catatan sejarah sekaitan dengan pelaknatan yang dilakukan oleh Imam Ali as dalam shalatnya. Ia menulis: Dan penduduk Syam mencari Abu Musa, lalu melarikan diri ke Mekah. Kemudian ‘Amr dan penduduk Syam berbelot ke Muawiyah dan mengakui ke khalifahannya. Dan  Ibnu Abbas serta Syuraih kembali ke Ali. Pada waktu itu ketika Ali shalat subuh, ia melakukan qunut, dalam qunutnya ia berkata: Ya Allah laknatlah Muawiyah dan ‘Amr dan Abal A’war dan Habib dan Abdurrahman bin Khalid dan Dhohhak bin Qais, dan Walid. Maka sampailah hal tersebut pada Muawiyah lalu Muawiyah dalam qunutnya mencaci maki Ali, Ibnu Abbas, Hasan, Husain dan Malik Asytar.

Al-Kamil fit Tarikh Juz 3 Hal. 210 Cet. Darul Kutub Al-Ilmiyah – Beirut

Sedikit catatan sejarah diatas menunjukkan sebuah fakta bahwa Imam Ali As telah melaknat beberapa orang dalam shalatnya. Dan perlu kita fahami bahwa pengungkapan sejarah seperti ini bukanlah untuk menyudutkan atau mencacaci maki sosok tertentu, namun menjadi pelajaran bagi kita untuk terus menggali kebenaran dan menjadi lebih bijak dalam menilai sesuatu.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments

  1. I needed to thank you for this fantastic read!!
    I certainly enjoyed every little bit of it. I have you saved
    as a favorite to check out new stuff you post…

    Review my site – vpn special