Menyebutkan Fakta Sejarah Tidak Tergolong Caci Maki

MUSLIMMENJAWAB.COM – Pada seri sebelumnya telah disebutkan defenisi sabb (mencaci maki) dan penjelasannya menurut imam Syiah.

Pada tulisan kali ini akan diberikan penjelasan yang lebih komplit sehingga tindakan yang dilakukan oleh ulama dan pengikut Syiah selama ini berkaitan dengan fakta yang dipaparkan sehubungan dengan para sahabat dapat didudukkan secara jelas.

Read More

Dengan kata lain, tulisan ini ingin menjelaskan bahwa pemaparan fakta sejarah berkaitan dengan para sahabat, tidak masuk dalam kategori “sabb” atau caci maki.

Untuk memperjelas hal ini, Imam Ali di dalam khutbahnya yang termuat di dalam kitab Nahjul Balaghah mengatakan:

إِنِّي أَكْرَهُ لَكُمْ أَنْ تَكُونُوا سَبَّابِينَ، وَ لَكِنَّكُمْ لَوْ وَصَفْتُمْ أَعْمَالَهُمْ وَ ذَكَرْتُمْ حَالَهُمْ كَانَ أَصْوَبَ فِي الْقَوْلِ وَ أَبْلَغَ فِي الْعُذْرِ، وَ قُلْتُمْ مَكَانَ سَبِّكُمْ إِيَّاهُمْ اللَّهُمَّ احْقِنْ دِمَاءَنَا وَ دِمَاءَهُمْ وَ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَ بَيْنِهِمْ وَ اهْدِهِمْ مِنْ ضَلَالَتِهِمْ، حَتَّى يَعْرِفَ الْحَقَّ مَنْ جَهِلَهُ وَ يَرْعَوِيَ عَنِ الْغَيِّ وَ الْعُدْوَانِ مَنْ لَهِجَ بِهِ.

“sungguh aku benci jika kalian menjadi pencaci maki, akan tetapi jika kalian mnjelaskan tindakan mereka dan menyebutkan keadaan mereka, perkataan kalian akan lebih benar dan alasan kalian lebih dapat diterima. Dan sebagai ganti dari caci maki katakanlah: ya Allah jauhkanlah kami dari melakukan pertumpahan darah, perbaikilah hubungan di antara kami dan tunjukilah mereka (agar terlepas dari) kesesatan. Sehingga orang yang tidak menegnal kebenaran dapat mengenalinya dan orang yang mengikuti kesesatan dan permusuhan terhindar darinya.[1]

Ayatullah muhammad Sanad di dalam kitabnya memberikan komentar yang menarik seputar khutbah ini dengan mengatakan:

“engkau dapat menyaksikan bahwa ketika imam Ali ASS melarang mencaci maki, namun pada saat yang sama beliau menganjurkan untuk menjelaskan perbutan mereka dan menyebutkan keadaan mereka. Artinya memaparkan hakikat semua perkara baik berupa  keburukan amal dan kerendahan keadaan mereka. Beliau juga menjelaskan tujuan dari hal itu: “sehingga orang yang tidak mengenal kebenaran dapat menegenalnya” maksudnya supaya jelas jalan kebenaran dan pengikutnya serta jalan kebatilan bersama pengikutnya.[2]  

Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa menjelaskan fakta sejarah bukanlah termasuk dalam kategori caci maki yang terlarang. Karena kedua hal ini adalah dua esensi yang berbeda.

Dan apa yang dilakukan oleh ulama maupun pengikut Syiah, dalam menempatkan para sahabat sesuai dengan porsinya, merupakan penjelasan terhadap perilaku, tindakan dan keadaan mereka berdasarkan bukti-bukti otentik alQuran, hadits maupun sejarah. Oleh karena itu tidak tepat jika dilabeli dengan istilah “mencaci maki Sahabat”.

Dan terakhir, tujuan dari pemaparan hakikat ini, memilki falsafah yang jelas berupa terungkapnya kebenaran. Dengan begitu umat dapat memilih jalan kebenaran dan yang sudah terjerumus kedalam kesesatan dapat kembali ke jalan yang benar.


[1] Radhi, sayyid Muhammad Radhi, Kitab Nahjul Balaghah, hal: 323, khutbah: 206, cet: Dar al-Kitab al-Lubnani, Beirut.

[2] Muhammad Sanad, al-Shahabah Bain al-Adalah wa al-Ishmah, hal: 305-306, cet:al-Amirah.

Related posts

Leave a Reply