MUSLIMMENJAWAB.COM – Sebagai sebuah sebutan yang ditempelkan terhadap Syiah oleh para penentangnya, Rafidhah diwarnai dengan berbagai hal negatif yang dapat memicu rasa antipati dari setiap orang yang mendengar nama tersebut.
Hal ini berangkat dari bagaimana sebagian dari para tokoh sejarah mengartikan Rafidhah dalam catatan mereka yang kemudian cara pandang seperti ini diambil dan berkembang bak sebuah arus yang terus berjalan tiada hentinya hingga saat ini.
Ibnu Abi Ya’la adalah salah seorang ulama yang hidup pada abad 5-6 H, ia dikenal sebagai ahli sejarah dan ahli fikih dari mazhab Hanbali dan telah menulis berbagai kitab selama hidupnya. Terdapat sebuah karyanya yang berjudul Thabaqat al-Hanabilah, di situ ia menggambarkan Rafidhah sebagai berikut:
والرافضة وهم الذین یتبرؤون من أصحاب محمد رَسُول اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَیْهِ وَسَلَّمَ – ویسبونهم وینتقصونهم ویکفرون الأئمة الأربعة علي وعمار والمقداد وسلمان ولیست الرافضة من الإسلام فِی شیء
Rafidhah adalah mereka yang berlepas diri dari para sahabat Muhammad Rasulullah Saw. serta mencaci mereka, mencela mereka dan mengkafirkan para imam yang empat; Ali, Ammar, Miqdad dan Salman. Dan Rafidhah bukanlah sesuatu (yang berasal) dari Islam.[1]
Dari pernyataanya tersebut sangat jelas dipahami bahwa Rafidhah; pertama, merupakan kelompok yang tidak menerima atau berlepas diri serta mencaci para sahabat para sahabat. Sementara itu jelas Syiah tidak demikian, mereka memandang sahabat dengan cara pandang yang berbeda dengan Ahlu Sunnah, mereka melihat bahwa para sahabat tidak semuanya adil, beberapa diantaranya memang adalah orang-orang mulia, namun sebagian lainnya tidak demikian seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.
Adapun yang kedua, Rafidhah mengkafirkan Ali, Ammar, Miqdad dan Salman, maka ini secara jelas bertolak belakang dengan kenyataan yang ada dalam literatur Syiah yang justru mengutamakan mereka. Di sisi lain hal ini malah lebih condong pada sikap pemerintahan Muawiyah terhadap kelompok Imam Ali As. seperti yang sudah diulas pada beberapa seri yang lalu.
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa Rafidhah dengan gambaran di atas tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan terjadi di tengah-tengah Syiah.
[1] Thabaqat al-Hanabilah, jil: 1, hal: 33, Mathba’ah Sunnah Muhammadiyah, Kairo.