Abdullah bin Saba Tuhankan Ali, Syiah Ikut Nabi Mengimamkannya

Muslim Menjawab – Pembahasan mengenai Abdullah bin Saba tidak keluar dari 2 kesimpulan. Pertama adalah ia merupakan tokoh fiktif dan dibuat-buat untuk merusak kelompok Syiah dari dalam. Kedua, kalaupun ada, maka dia adalah sosok yang tidak disukai, dicela oleh ulama bahkan dilaknat para Imam Syiah. Untuk lebih mengetahui akan hal tadi, pembaca dapat merujuk kembali pada tulisan-tulisan sebelumnya.

Orang-orang yang tidak suka dengan Syiah hanya melihat sosok Abdullah bin Saba yang kontroversial dengan pernyataan penuhanannya terhadap Ali bin Abi Thalib as dan kenabian dirinya, sehingga mengira bahwa mereka yang mengagungkan Ali bin Abi Thalib as adalah mereka yang sejalan dengan Abdullah bin Saba. Padahal di sisi lain, pada masa itu banyak Syiah-syiah Ali as sebagaimana para sahabat Rosulullah Saw yang Syiah [lebih jelasnya klik disini] yang mengimamkan Ali bin Abi Thalib as dan mengakuinya sebagai khalifah setelah Rosulullah Saw, bukan sebagai tuhan. Mayoritas Syiah dari dulu hingga kini pun seperti itu.

Read More

Maka, tidaklah adil kiranya menjadikan seorang yang melenceng dari jalur keislaman seperti Abdullah bin Saba sebagai pendiri Syiah. Padahal, Syiah adalah kelompok yang mengakui Ali as sebagai imam sebagaimana sabda dan wasiat Rosulullah Saw.

Para penulis sudah banyak menyinggung perkara Abdullah bin Saba dari berbagai sisi. Kini kita akan menyaksikan kembali pandangan ulama-ulama tersohor Syiah lainnya terkait sosok kontroversial Abdullah bin Saba.

Pertama adalah pandangan ‘Imaduddun alHasan bin Ali at-Thabari. Belau merupakan ulama syiah abad ke—7, ia terkenal sebagai seorang faqih dan ahli hadis. Berkennaan dengan Abdullah bin Saba, dalam kitabnya dijelaskan:

“Assabaiyah adalah para pengikut Abdullah bin Saba, ia berkata kepada kepda Ali as: “Engkau adalah Allah (tuhan)”. Dia adalah seorang Yahudi yang menyatakan ketuhanan Yusya’ bin Nun as kemudian ia masuk Islam dan menyatakan ketuhanan Ali as.”[1]

Pandangan ulama lainnya adalah Muhammad bin Ali al-Ardebili. Beliau adalah seorang ulama terkemuka dalam ilmu rijal (peneliti periwayat hadis) tahun 1100an Hijriyah. Berkenaan dengan Abdullah bin Saba beliau menjelaskan dalam kitabnya:

عبد الله بن سبا غال ملعون حرقه أمير – المؤمنين عليه السلام بالنار كان يزعم أن عليا عليه السلام اله وانه بنى لعنه الله (صه. كش) الذي رجع إلى الكفر وأظهر الغلو (ى) ” مح “.

“Abdullah bin Saba terlaknat, Amirul Mukminin Ali as membakarnya dengan api. Ia mengklaim bahwa Ali as adalah tuhan kemudian dirinya adalah nabi -semoga Allah melaknatnya- ia kembali kepada kekafiran dan menyatakan berlebih-lebihan.”

Sudah menjadi sebuah kelaziman bagi para pengikut dan pendukung setiap kelompok tertentu bahwa mengingat dan mengenang baik tokoh-tokoh penting mereka merupakan sebuah keharusan. Namun dalam perkara ini, para pembesar Syiah -tanpa terkecuali- tatkala mendengar nama Abdullah bin Saba’, maka tidak akan keluar dari dua tanggapan berikut, yaitu; Tidak mengakui eksistensinya, atau jikalau mengakuinya, mereka melaknat dan mengutuknya, sebagaimana riwayat di atas dan riwayat lainnya pada seri ini.

Maka dari itu Syiah tidak dibangun oleh sosok seperti Abdullah bin Saba’, melainkan Syiah sudah lahir sebelum keberadaan bin Saba’ bahkan Syiah lahir pada masa Rosulullah SAW sebagaimana yang dikatakan beberapa ahli tafsir Ahlussunnah seperti Jalaluddin As-Suyuthi dan As-Syaukani yang telah dibahas pada awal-awal seri pembahasan.[]

[1] ‘Imaduddun al-Hasan bin Ali at-Thabari, Kitab Asrar al-Imamah, hal. 432

[2] Muhammad Ali al-Ardebili, Kitab Jami ar-Ruwah, Jil. 1 Hal. 485 Maktabah Ayatullah Mara’syi Najafi, Qom

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment