Imam Ali AS Menghukum dan Imam Ali Zainal Abidin AS Melaknat Abdullah bin Saba

Muslimmenjawab.com – Seri kali ini masih mengkaji seputar tokoh kontroversial Abdullah bin Sabak yang dituduh sebagai penggagas dan pendiri mazhab Syiah.

Sebagai mana pada tulisan sebelumnya telah disebutkan bantahan akan hal itu dengan mengajukan pendapat ulama syiah terhadap keberadaan sosok ini. Beberapa diantara mereka meyakini bahwa ia adalah sosok fiktif yang tidak pernah ada di dunia nyata.

Read More

Dan jika keberadaan sosok ini harus diterima dengan alasan bahwa namanya terekam di dalam kitab hadits Syiah melalui lisan suci para imam, maka perlu dicatat bahwa muatan dari hadits-hadits tersebut justru memojokkannya. Karena ia disebutkan sebagai terlaknat, pembohong dan pelaku dosa yang layak dihukum.

Imam ali AS sebagai mana disebutkan di dalam riwayat imam jafar Shadiq menghukum Abdullah bin saba dengan dibakar setelah tidak berkenan melakukan taubat yang diminta oleh amirul mukminin AS: “dari Hisyam bin Salim ia berkata: saya mendengar Abu abdillah berkata – sedang bercerita tentang Abdullah bin Saba dan pengakuannya akan ketuhanan amirul mukminin Ali bin Abi Thalib – kemudian beliau berkata: sesungguhnya mana kala ia mengklaim hal itu, amirulmukminin memintanya untuk bertaubat. Kemudian ia enggan melakukannya maka amirul mukminin membakarnya.”[1]

Dan imam Ali Zainal Abidin melaknat Abdullah bin Saba sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut: “ dari Abu Hamzah al-Tsumali, ia berkata: Ali bin Husain berkata: semoga Allah melaknat orang yang berdusta atas kami. Sungguh aku mengingat Abdullah bin sabak maka berdiri semua rambut yang ada di tubuh ku, sungguh ia telah mengklaim sesuatu yang sangat besar, apa yang terjadi dengannya? Semoga Allah melaknatnya. Demi Allah Ali bin Abi Thalib adalah Hamba Allah yang salih, saudara rasulullah. Dia tidak mencapai kemuliaan di sisi Allah kecuali dengan kepatuhan kepadaNya dan rasulnya. Dan Rasulullah tidak mencapai kemuliaan di sisi Allah kecuali melalui ketaatan kepadaNya.”[2]

Dari hadits yang telah disebutkan dapat dipahami bahwa Abdullah bin Saba adalah sosok yang tertolak dalam mazhab Syiah. Jadi walaupun sosok ini dianggap ada dan bukan tokoh fiktif, tetap saja ia tidak bisa dianggap sebagai penggagas ataupun pendiri mazhab ini.

Hal ini mengingat bahwa seorang penggagas sebuah kelompok tentu saja akan diagungkan dan dielu-elukan oleh para pengikutnya. Namun tidak demikian halnya dengan Abdullah bin saba dalam literatur mazhab Syiah. Ia justru ditolak, dilaknat dianggap pembohong dan dijatuhi hukuman.

Oleh karena itu mengklaim mazhab Syiah digagas oleh sosok ini tentu saja sangat tidak ilmiah dan jauh dari nalar logis.


[1] Thusi, Abi jafar Muhammad bin Hasan, Rijal al-Kassyi, hal: 102, cet: Muassasah al-Nashr al-Islami, Qom.

[2] Thusi, Abi jafar Muhammad bin Hasan, Rijal al-Kassyi, hal: 102, cet: Muassasah al-Nashr al-Islami, Qom.

Related posts

Leave a Reply