Muslim Menjawab – Sebelumnya kita pernah ulas mengani hadis Nabi Saw yang menentukan jumlah khalifah/imam/amir untuk umat Islam sebanyak 12, dan banyak riwayat menyebutkan bahwa mereka semuanya adalah dari Quraish, secara khusus mereka adalah dari Bani Hasyim, seperti dalam riwayat berikut ini,
عن عبد الملك بن عمير عن جابر بن سمرة قال كنت مع أبي عند النبي (ص) فسمعته يقول: بعدي إثنا عشر خليفة، ثم أخفى صوته، فقلت لأبي: ما الذي أخفى صوته؟ قال: قال: كلهم من بني هاشم
.”dari Abdulmalik bin Umair dan Jabir bin Samurah , berkata ketika aku sedang bersama ayahku di sisi Nabi saw, aku mendengarnya bersabda: setelahku dua belas khalifah, … seluruhnya dari Bani Hasyim.” (Al-Qunduzi al-Hanafi, Yanabi’ al-Mawaddah: 3/503 , Muassasah al-A’lami lilmathbu’at – Beirut, cetakan ke-1, 1418 H.)
Sehingga yang di maksud dari 12 khalifah dari Quraisy pada Riwayat-riwayat sebelumnya ada 12 khalifah dari Bani Hasyim. Karena Bani Hasyim adalah inti dan yang paling utama dari Quraisy, sedangkan masalah kekhalifahan/imamah/imarah didalam Islam harus dimiliki orang orang-orang yang paling utama dari kalangan umat.
عن رسول الله (ص) : إنَّ اللهَ تعالى اصْطفَى كِنانةَ من ولَدِ إِسماعِيلَ، واصْطَفَى قُريْشًا من كِنانَةَ، واصْطفَى من قُريْشٍ بَنِي هاشِمٍ، واصْطفانِي من بَنِي هاشِمٍ. صحيح .
“Dari Rasulullah saw, bersabda: Sesungguhnya Allah Swt telah memilih Kinanah dari keturunan Ismail, dan memilih Quraisy dari keturunan Kinanah, dan memilih Bani Hasyim dari Qurasy, dan memilihku dari Bani Hasyim. Hadis Sahih.” (Al-Bani, Sahih al-Jami’ as-Saghir: 1/353 , Al-Maktab al-Islami, cetakan ke-3, 1408 H.
Bahkan dipertegas bahwa masalah kepemimpinan dan imamah ini tidak boleh keluar dari Bani Hasyim,
إِنَّ الاْئِمَّةَ مِنْ قُرَیْش غُرِسُوا فِی هذَا الْبَطْنِ مِنْ هَاشِم; لاَ تَصْلُحُ عَلَى سِوَاهُمْ، وَلاَ تَصْلُحُ الْوُلاَةُ مِنْ غَیْرِهُمْ.
“Sesungguhnya para imam itu adalah dari Quraish yang ditanam pada perutnya dari Bani Hasyim, tidak sah (masalah keimamahan ini diserahkan) kepada selain mereka, dan tidak sah kekuasaan (keimamahan) dari selain mereka (Bani Hasyim.” (Ibn Abi Hadid, Syarah Nahj al-Balaghoh: jilid ke-9 khutbah ke-144 , Muassasah Ismailiyan)