MUSLIM MENJAWAB – Di pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa Syiah bukanlah Mazhab atau kelompok yang suka mencaci atau mencela sahabat Nabi Saw. Yang dilakukan Syiah adalah mengkritisi dan menyampaikan apa yang ada dalam literatur Islam tentang sahabat sehingga menjadi sebuah kajian dan pembelajaran.
Jika sahabat Nabi Saw diartikan sebagai seorang yang berjumpa atau menemani Nabi Saw dalam keadaan muslim hingga akhir hayatnya, maka pandangan Syiah terhadap sahabat ialah bahwa Sahabat Nabi bisa sebagai seorang yang mulia, beriman, setia, tulus dalam berjuang bersama nabi, dan memiliki sifat terpuji lainnya, dan bisa juga sebagian sahabat sebagai seorang yang tidak baik bahkan munafik dan murtad.
Klaim tersebut berdasarkan apa yang ada dalam literatur Islam baik dalam Al-Quran maupun riwayat.
Sekaitan dengan sifat negatif tentang sahabat, diterangkan dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 101 Allah swt berfirman:
“Dan diantara orang-orang Arab yang tinggal di sekitarmu ada orang-orang munafik. Dan diantara penduduk Madinah (ada juga orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan pada azab yang besar.”
Dalam riwayatpun tercatat bahwa sebagian dari sahabat nabi kembali murtad, hal tersebut terekam dalam Shahih bukhari
…Dari Abu Hurairoh: Dia meriwayatkan bahwasannya Rasulullah Saw bersabda: Akan datang padaku di Hari Kiamat sekelompok orang dari sahabatku, tapi kemudian mereka dihalangi dari Al-Haudh, sehingga aku katakan, Ya Tuhanku mereka sahabatku, maka Tuhan menjawab, Engkau tidak tahu apa yang telah mereka perbuat setelahmu, sungguh mereka telah murtad berbalik kebelakang.
Jadi, apa yang disebutkan Syiah sekaitan dengan kekurangan atau kelemahan sahabat merupakan hal-hal yang termuat dalam literatur Islam, dan bisa menjadi bahan kajian atau pembelajaran bagi umat Islam, hal tersebut bukanlah cacian atau cercaan.
Di samping itu, Mazhab Syiah sendiri juga meyakini bahwa sebagian sahabat Nabi merupakan seorang yang shaleh, beriman, setia dan memiliki sifat terpuji lainnya, dimana Allah Swt memuji mereka lalu ridho terhadap mereka, dan para Imam juga mendoakan kebaikan bagi mereka.
Seperti dalam Surat At-Taubah ayat 100 Allah Swt berfirman:
“Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang Agung”.
Imam Ali bin Husain Zainal Abidin as yang merupakan Imam ke-4 dalam keyakinan Mazhab Syiah, dalam Shahifah Sajjadiyah nya juga mendoakan para sahabat Nabi tersebut dengan kebaikan-kebaikan.
“…Ya Allah, terkhusus para sahabat Muhammad yang bersahabat dengan beliau secara baik, yang melewati cobaan dengan baik dalam membela beliau, yang menjaga beliau, yang bergegas mendatangi beliau, yang berlomba-lomba untuk menjawab seruan beliau, yang menyambut beliau setelah beliau menyampaikan bukti risalah pada mereka, yang meninggalkan istri dan anak mereka demi mengukuhkan kenabian beliau, yang mendapatkan kemenangan dengan beliau, dan orang-orang yang dirundung cinta kepada beliau niscaya mengharapkan perniagaan yang tidak merugikan, dan orang-orang yang di tinggalkan oleh kaum mereka karena terikat cinta kepada beliau, dan kehilangan berbagai kerabat karena mereka bersemayam di bawah naungan kekerabatan beliau, maka Ya Allah, jangan Engkau lupakan pahala untuk mereka atas apa yang mereka tinggalkan untuk Mu dan di jalan Mu, dan relakanlah mereka dengan Ridhwan Mu, begitu pula atas apa yang telah mereka lakukan dalam mendorong makhluk untuk mengabdi kepada Mu, mereka bersama Rasul Mu menjadi da’i untuk Mu dan kepada Mu, dan syukurilah mereka atas hijrah mereka dari kampung halaman mereka di Jalan Mu, begitu juga peralihan mereka dari kelapangan hidup menuju kesusahan, demikian pula orang-orang yang tertindas demi memuliakan Agama Mu,…”
Dari uraian di atas bisa kita simpulkan bahwa tuduhan terhadap Mazhab Syiah sebagai rafidhah yang mencela para sahabat nabi adalah tidak benar. Mazhab Syiah memandang sebagian sahabat Nabi Saw sebagai seorang yang shaleh, beriman, setia dan tulus berjuang bersama nabi, mereka itulah para sahabat yang bisa kita teladani bersama, di sisi lain Syiah melihat bahwa sebagian sahabat Nabi Saw memiliki kekurangan dan sifat negatif sebagaimana hal tersebut ada dan terekam dalam literatur Islam.