Muslim Menjawab – Perang Khaibar merupakan pertempuran antara umat Islam yang dipimpin Nabi Muhammad saw dengan umat Yahudi yang hidup di daerah Khaibar, sekitar 150 km arah utara kota Madinah. Pertempuran ini terjadi beberapa hari dan berakhir dengan kemenangan umat Islam.
Rosulullah Saw menyerahkan bendera kepada Abu Bakar supaya memasuki benteng Na’im. Namun setelah terjadi pertempuran ia kembali tanpa berhasil menaklukkan benteng itu. Keesokan harinya pagi-pagi Rosul menugaskan Umar bin Khattab. Tetapi dia pun mengalami nasib yang sama seperti Abu Bakar.
Ketika kaum Muslimin mulai terasa lelah, Rosulullah SAW membawa berita gembira bahwa besok Allah SWT akan menyerahkan bendera kepada oang yang mencintai dan dicintai oleh Allah SWT dan Rosul-Nya dan dia akan mendatangkan kemenangan. Keesokan harinya, usai melaksanakan shalat Shubuh, Rosulullah SAW memberikan panji perang kepada Ali Ra. Berikut Imam Bukhari merekam dalam kitabnya:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، قَالَ: أَخْبَرَنِي سَهْلُ بْنُ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَوْمَ خَيْبَرَ: «لَأُعْطِيَنَّ هَذِهِ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلًا يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَى يَدَيْهِ، يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيُحِبُّهُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ»، قَالَ: فَبَاتَ النَّاسُ يَدُوكُونَ لَيْلَتَهُمْ أَيُّهُمْ يُعْطَاهَا، فَلَمَّا أَصْبَحَ النَّاسُ غَدَوْا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّهُمْ يَرْجُو أَنْ يُعْطَاهَا، فَقَالَ: «أَيْنَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ». فَقِيلَ: هُوَ يَا رَسُولَ اللَّهِ يَشْتَكِي عَيْنَيْهِ، قَالَ: «فَأَرْسَلُوا إِلَيْهِ». فَأُتِيَ بِهِ فَبَصَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي عَيْنَيْهِ وَدَعَا لَهُ، فَبَرَأَ حَتَّى كَأَنْ لَمْ يَكُنْ بِهِ وَجَعٌ، فَأَعْطَاهُ الرَّايَةَ، فَقَالَ عَلِيٌّ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أُقَاتِلُهُمْ حَتَّى يَكُونُوا مِثْلَنَا؟ فَقَالَ: «انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ، ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ، وَأَخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللَّهِ فِيهِ، فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا، خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ»
Rosulullah SAW berkata: “Esok hari, aku akan menyerahkan panji kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rosul-Nya, dan dicintai Allah dan Rosul-Nya.’ Sahl berkata: pada malam itu para sahabat tidak tidur nyenyak karena setiap dari mereka berharap akan diberikan panji kepadanya. Pagi harinya, semuanya menemui Rosulullah SAW, mereka semua berharap diserahi panji perang. Beliau kemudian bertanya, ‘Mana Ali bin Abi Thalib?’ Orang-orang memberitahu, ‘Wahai Rosulullah, matanya sakit.’ Beliau berkata ’Bawa dia kemari!’ Ali kemudian didatangkan. Selanjutnya Rosulullah SAW mengusap mata Ali dengan ludahnya, mendoakannya, kemudian matanya sembuh seketika itu juga, seperti tidak ada penyakit apa pun sebelum itu. Ali kemudian berkata,’ Wahai Rosulullah, aku akan perangi mereka hingga mereka sama seperti kita. ‘Beliau berkata, ‘Majulah hingga kau mencapai tempat mereka, setelah itu seerulah mereka untuk masuk Islam, dan beritahukan kepada mereka apa saja hak Allah yang wajib mereka tunaikan. Demi Allah, sekiranya Allah memberikan petunjuk pada satu orang melalui usahamu, itu lebih baik dari unta merah,”
Selain Ali AS adalah washi Rosulullah SAW yang telah disiapkan dari awal-awal Islam -sebagaimana yang telah dijelaskan pada seri-seri sebelumnya-, Ia juga mempunyai banyak keutamaan di berbagai hal termasuk dalam peperangan. Maka patutlah kita bergembira karena Allah SWT dan Rosulullah SAW telah menyiapkan orang seperti Sayyidina Ali RA sebagai penerus kepemimpinan dan penjaga risalah yang kaya akan keutamaan.