MUSLIMMENJAWAB.COM – Pada era milenial ini, internet sudah menjadi kebutuhan premier, karena hampir seluruh aktifitas setiap orang harus terhubung dengan internet. Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking, atau yang berarti jaringan yang terhubung secara luas. Berbagai manfaat pun dapat dirasakan oleh semua orang, terutama sebagai alat komunikasi yang lebih praktis.
Di sisi lain internet juga menjadi sarana informasi maupun edukasi. Kini semua orang dapat mengetahui berbagai kejadian di wilayah atau negara manapun hanya dengan hitungan detik. Hal ini juga dapat dirasakan oleh kalangan pelajar. Mereka dapat mencari berbagai buku ataupun makalah ilmiah agar proses belajar mereka menjadi lebih mudah dan lebih baik.
Namun tidak kita pungkiri, banyak hal negatif yang muncul akibat adanya internet seperti menyebarnya hoax, situs-situs porno, debat kusir di medsos hingga hate speech yang tidak terbendung. Tidak sedikit pula dampak yang dapat dirasakan di dunia nyata. Sosial, ekonomi dan budaya sebuah bangsa pun acapkali menjadi korbannya.
Sangat disayangkan, bukannya memperbaiki permasalahan yang ada, kebanyakan media-media barat malah menyalahgunakan adanya internet untuk kepentingan politik tertentu terkhusus dalam menyerang Islam dan kaum muslimin. Berbagai macam cara dilakukan, mulai dari merusak citra Islam, mengadu domba antar mazhab, memutar balikan isu hingga membuat berita bohong tentang Islam di tengah-tengah masyarakat dunia. Sebagai contoh, bisa kita saksikan akhir-akhir ini mengenai pembuatan karikatur Nabi Saw yang digambarkan barat secara tidak pantas, atau konflik di Suriah selama 8 tahun yang memakan korban ratusan ribu hingga adu domba antar aliran-aliran Islam. Pemutarbalikan fakta pun sering terjadi, bagaimana mereka menggambarkan kepada dunia mengenai gerakan Islam seperti Hizbullah, IRGC, Hamas dan Hasyad Sya’bi yang jelas-jelas melawan teroris seperti ISIS dan semisalnya sebagai terorris internasional sedangkan di sudut lain kelompok mereka sebagai pahlawan.
Kini, dengan adanya internet yang menghubungkan semua orang, sudah menjadi kewajiban setiap umat islam untuk menangkal isu-isu salah serta memberikan informasi dan pengetahuan yang benar mengenai Islam. Salahsatu caranya yaitu dengan menciptakan situs-situs dan berbagai akun media sosial untuk menyebarkan berbagai hal yang berporoskan pada akidah-akidah Islam. Banyak ayat-ayat al-Quran berbicara masalah menghadapi musuh, salahsatunya:
وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا ٱسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ
“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki…” (al-Anfal: 60)
Ayat diatas mewajibkan kaum muslimin agar selalu mempersiapkan segala macam fasilitas dalam menghadapi ancaman musuh. Tentunya, mempersiapkan semua itu butuh akan andil seluruh kaum muslimin dalam melaksanakannya. Maka persatuan umat Islam menjadi langkah awal serta kunci utama dalam membangun dan mempersiapkan kekuatan. Jika langkah awal ini lemah, maka dipastikan berbagai persiapan kaum muslimin dalam membangun kekuatan pun akan mengendor. Imam Ali as juga berkata:
أُوصِیکُم بِتَقْوَى اللَّهِ وَ نَظْمِ أَمْرِکُمْ
“Aku wasiatkan agar kalian bertaqwa kepada Allah Swt serta teratur dalam perkara kalian.” (Nahjul Balaghah, Surat ke-47)
Imam Ali kw pun mengingatkan agar umat islam selalu bertaqwa serta sistematis dan terorganisir dalam perkara mereka. Kini isu-isu serta serangan media barat merupakan perkara yang besar dalam tubuh islam. Maka dari itu sudah seharusnya umat islam menahan serta melawan hal ini secara terorganisir dan terstruktur. Karena sekalipun kebenaran ada di pihak Islam, jika kebenaran tidak dikemas secara terorganisir maka kebenaran akan dikalahkan oleh kebatilan.
Melihat berbagai peristiwa seperti itu, sebagian dari kaum muslimin tersadar akan permasalahan yang dihadapi, salahsatunya negara Republik Islam Iran. Negara yang dulunya merupakan kaki tangan musuh kini menjadi lawan utama barat berkat seorang ulama bernama Imam Khomeini yang mampu mengusir antek barat dari tanahnya. Hingga saat ini negara itu disegani karena tidak tunduk pada barat dan antek-anteknya.
Di lain hal, dengan bimbingan pemimpin tertinggi negara itu, diadakanlah Konferensi Internasional Persatuan Islam selama seminggu penuh pada bulan kelahiran Nabi Muhammad Saw. Acara tersebut diadakan setiap tahun serta dihadiri oleh para ulama dari berbagai mazhab dan negara. Salahsatu pembahasannya yaitu mengenai perekmbangan dan isu-isu dunia Islam masa kini. Hal ini dinilai menjadi salahsatu langkah besar dalam mengorganisir kaum muslimin dalam menghadapi ancaman barat.
Salahsatu hadirnya internet juga, harusnya mampu dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk menyebarkan pesan-pesan persatuan seperti Konferensi Internasional Persatuan Islam dan semisalnya. Sehingga dapat menguatkan umat dalam menghadapi berbagai macam benturan dari musuh. Hasilnya, jika persatuan terjalin maka pergerakan Islam akan berjalan lancar dan hakikat kebenarannya akan muncul di tengah-tengah masyarakat dunia.[]