Muslimmenjawab.com – Baik mazhab Sunni maupun Syiah sama-sama mengakui keotentikan al-Quran. Begitu juga kedua mazhab besar ini selalu berusaha menepis semua anggapan yang menyatakan adanya distorsi pada al-Quran.
Namun sangat disayangkan mazhab Syiah salalu menjadi terdakwa sebagi pengiman tahrif, dengan alasan bahwa di dalam literatur hadits golongan ini ditemukan riwayat-riwayat yang mengindikasikan hal tersebut.
Padahal jika dilakukan penelitian secara jujur dan adil, jauh dari kebencian dan diskriminasi, kelompok penuduh juga seharusnya memberikan label yang sama pada mazhabnya sendiri, sebab riwayat serupa yang jumlahnya tidak sedikit juga dapat ditemukan di dalam kitab-kitab referensi mereka.
Pada tulisan kali ini akan disebutkan riwayat lainnya yang mengindikasikan telah terjadi tahrif pada al-quran. Indikasi ini muncul dari hadits Umar bin Khattab yang mengatakan bahwa Rasulullah SAWW menyampaikan bahwa jumlah huruf al-Quran jauh melebihi jumlah yang ada saat ini.
Majma’ al-Zawaid[1] begitu juga Kanz al-Ummal[2] dalam hal ini memuat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani yang berbunyi: “dari Umar bin Khattab, ia berkata Rasulullah SAWW bersabda: al-Quran memiliki 1.027.000 huruf. Barang siapa yang membacanya dengan sabar dan mengharap pahala maka baginya diberikan seorang bidadari sebagai istri untuk setiap hurufnya.”
Riwayat ini sebagai mana riwayat-riwayat pada seri sebelumnya menunjukkan adanya pengurangan pada al-Quran. Terkhusus pada riwayat ini, jumlah yang disebutkan sangat jauh berbeda dengan jumlah yang ada saat ini. Tepatnya hanya tersisa sekitar sepertiganya saja dan mengalami pengurangan sekitar dua pertiga.
[1] Al-Haitsami, Abul Hasan Nuruddin Alibin Abu Bar bin Sulaiman, Majma’ al-Zawaid, jil: 7, hal: 163, cet: Dar al-Kitab al-Arabi, Beirut.
[2] Muttaqi Hindi, ‘Ala al-Din ali al-Muttaqi, Kanz al-Ummal, jil: 1, hal: 517, cet: Muassasah al-Risalah.