MUSLIMMENJAWAB.COM – Pada tulisan sebelumnya telah banyak ulasan yang diutarakan seputar guluw dan gulat serta sanggahan terhadapnya. Termasuk kajian tentang ilmu gaib para imam yang dianggap sebagai alasan bagi penamaan Syiah sebagai gulat.
Pada seri kali ini melanjutkan pembahasan ilmu gaib imam, akan dimuat tulisan yang menyatakan bahwa Ibn Taimiah juga memiliki ilmu gaib. karena sesuai dengan pengakuan Ibn Qayyim al-Jauziah di dalam kitabnya Madarij al-Salikin ia banyak mengetahui perkara yang akan datang.
Salah satunya ia menulis tentang kedalaman pandangan Ibn Taimiah dalam meramal peperangan yang terjadi antara Mogol dan negeri Syam:
وَلَقَدْ شَاهَدْتُ مِنْ فِرَاسَةِ شَیْخِ الْإِسْلَامِ ابْنِ تَیْمِیَّةَ – رَحِمَهُ اللَّهُ – أُمُورًا عَجِیبَةً. وَمَا لَمْ أُشَاهِدْهُ مِنْهَا أَعْظَمُ وَأَعْظَمُ. وَوَقَائِعُ فِرَاسَتِهِ تَسْتَدْعِی سِفْرًا ضَخْمًا. أَخْبَرَ أَصْحَابَهُ بِدُخُولِ التَّتَارِ الشَّامَ سَنَةَ تِسْعٍ وَتِسْعِینَ وَسِتِّمِائَةٍ، وَأَنَّ جُیُوشَ الْمُسْلِمِینَ تُکْسَرُ، وَأَنَّ دِمَشْقَ لَا یَکُونُ بِهَا قَتْلٌ عَامٌّ وَلَا سَبْیٌ عَامٌّ، وَأَنَّ کَلَبَ الْجَیْشِ وَحِدَّتَهُ فِی الْأَمْوَالِ. وَهَذَا قَبْلَ أَنْ یَهُمَّ التَّتَارُ بِالْحَرَکَةِ. ثُمَّ أَخْبَرَ النَّاسَ وَالْأُمَرَاءَ سَنَةَ اثْنَتَیْنِ وَسَبْعِمِائَةٍ لَمَّا تَحَرَّکَ التَّتَارُ وَقَصَدُوا الشَّامَ: أَنَّ الدَّائِرَةَ وَالْهَزِیمَةَ عَلَیْهِمْ. وَأَنَّ الظَّفَرَ وَالنَّصْرَ لِلْمُسْلِمِینَ. وَأَقْسَمَ عَلَى ذَلِکَ أَکْثَرَ مِنْ سَبْعِینَ یَمِینًا. فَیُقَالُ لَهُ: قُلْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ. فَیَقُولُ: إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَحْقِیقًا لَا تَعْلِیقًا. وَسَمِعْتُهُ یَقُولُ ذَلِکَ. قَالَ: فَلَمَّا أَکْثَرُوا عَلَیَّ. قُلْتُ: لَا تُکْثِرُوا. کَتَبَ اللَّهُ تَعَالَى فِی اللَّوْحِ الْمَحْفُوظِ. أَنَّهُمْ مَهْزُومُونَ فِی هَذِهِ الْکَرَّةِ. وَأَنَّ النَّصْرَ لِجُیُوشِ الْإِسْلَامِ.
Sungguh saya telah menyaksikan hal-hal yang luar biasa dari ketajaman pandangan Syaikhul Islam Ibn Taimiah (semoga Allah merahmatinya). Dan apa yang belum aku saksikan lebih besar lagi. Dan kejadian-kejadian seputar hal itu menuntut tulisan yang sangat panjang. Ia memberi kabar akan kedatangan Mogol pada tahun 699 H dan kekalahan pasukan kaum muslimin. Tidak terjadi padanya pembunuhan massal dan banyak penawanan dan bala tentra Mogol lebih sungguh-sungguh dalam merampas harta benda. Hal ini sebelum pasukan Mogol bergerak. Kemudian pada tahun 702 H setelah pasukan Mogol bergerak dan bermaksud menyerang Syam, ia memberi tahu masyarakat dan para penguasa bahwa mereka terkepung dan kalah, sementara kemenangan ada di pihak kaum muslimin. Dia bersumpah untuk itu lebih dari tujuh puluh kali. Lalu dikatakan padanya: katakan insyaallah. Lalu ia mengatakan: insyaallah pasti terjadi dan tidak ditunda. Aku mendengar ia berkata seperti itu. Tatkala orang-orang banyak mendesak aku menjawab (Ibn Taimiah): jangan mendesakku. Allah SWT telah mencatat di lauhul mahfuz bahwa kali ini mereka kalah dan kemengan ada pada tentra kaum muslimin.[1]
Tidak hanya itu saja, Ibn Qoyyim juga menyebutkan bahwa ketajaman pandangan Ibn Taimiah dalam hal-hal yang sederhana tidak sedikit jumlahnya:
وَکَانَتْ فِرَاسَتُهُ الْجُزْئِیَّةُ فِی خِلَالِ هَاتَیْنِ الْوَاقِعَتَیْنِ مِثْلَ الْمَطَرِ.
… dan kedalaman pandangannya dalam hal-hal yang sederhana disamping dua hal tersebut laksana tetesan hujan.[2]
Tidak cukup sampai di situ Ibn Taimiah juga dapat mengetahui rahasia Ibn Qayyim sebelum diucapkan dan kejadian-kejadian besar lainnya:
وَأَخْبَرَنِی غَیْرَ مَرَّةٍ بِأُمُورٍ بَاطِنَةٍ تَخْتَصُّ بِی مِمَّا عَزَمْتُ عَلَیْهِ، وَلَمْ یَنْطِقْ بِهِ لِسَانِی. وَأَخْبَرَنِی بِبَعْضِ حَوَادِثَ کِبَارٍ تَجْرِی فِی الْمُسْتَقْبَلِ. وَلَمْ یُعَیِّنْ أَوْقَاتَهَا. وَقَدْ رَأَیْتُ بَعْضَهَا وَأَنَا أَنْتَظِرُ بَقِیَّتَهَا.
Dan ia juga sering memberitahu ku tentang hal-hal rahasia dimana hanya aku yang tahu dari berbagai perkara yang aku putuskan sebelum diucapkan. Dan dia juga memberi tahuku tentang sebagian hal-hal besar yang akan terjadi di kemudian hari. Dan ia tidak menetapkan waktunya. Sungguh aku telah menyaksikan sebagiannya dan sedang menunggu yang lainnya.[3]
Yang perlu dicatat dari pernyataan di atas adalah:
Yang pertama: jika Ibn taimiah dapat mengetahui hal-hal gaib sebanyak itu, maka dapat dipastikan imam Ali dan aimmah lainnya juga dapat mengetahuinya, bahkan lebih dari itu.
Yang ke dua: jika keyakinan Syiah terhadap ilmu gaib imam menyebabkan guluw maka keyakinan Ibn Qoyyim juga seharusnya dianggap guluw. Namun yang disayangkan hanya Syiah yang dikecam dan diberi identitas guluw.
[1] Ibn Qoyyim al-Jauziah, Abu Abdillah Muhammad bin Abu Bakr, Madarij al-Salikin, jil: 2, hal: 458, cet: Dar al-Kitab al-Arabi, beirut.
[2] Ibn Qoyyim al-Jauziah, Abu Abdillah Muhammad bin Abu Bakr, Madarij al-Salikin, jil: 2, hal: 458, cet: Dar al-Kitab al-Arabi, beirut.
[3] Ibn Qoyyim al-Jauziah, Abu Abdillah Muhammad bin Abu Bakr, Madarij al-Salikin, jil: 2, hal: 459, cet: Dar al-Kitab al-Arabi, beirut.