Apakah Meyakini Para Imam Memiliki Ilmu Ghaib Termasuk Ghuluw?

MUSLIM MENJAWAB – Mazhab Syiah Imamiyah terkadang dituduh sebagai ghulat dikarenakan fitnahan seperti menjadikan Imam Ali bin Abi thalib sebagai nabi bahkan Tuhan, atau dikarenakan beberapa keyakinan yang dianggap menyimpang seperti kemaksuman para Imam atau para Imam memiliki ilmu ghaib.

Pada seri ini, kita akan bahas perihal apakah meyakini para Imam memiliki ilmu ghaib termasuk ghuluw atau tidak?

Read More

Mereka yang menuduh mengatakan bahwa Syiah Imamiyah termasuk ghulat karena meyakini imam mereka memiliki ilmu ghaib. Hal itu didasarkan pada ayat Al-Quran dimana Allah Swt Berfirman:

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri..(Q.S Al-An’am : 59)

قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ

Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. (Q.S An-Naml : 65)

Atas dasar itu mereka katakan bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui ilmu ghaib kecuali Allah Swt. Dan Mazhab Syiah yang meyakini para imam mereka memiliki ilmu ghaib dianggap berlebihan (ghuluw) dan sesat.

Namun, mereka hanya berfokus pada ayat tersebut dan tidak memperhatikan ayat lainnya yang memiliki pengecualian perihal ilmu ghaib. Allah Swt Berfirman dalam Surat Al-Jin ayat 26-27 :

عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا  إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ…

(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya..

Berdasarkan ayat-ayat diatas kita ketahui bahwa hanya Allah Swt yang Mengetahui segala sesuatu yang ghaib. Namun Allah Swt bisa saja memberikan ilmu tersebut pada seseorang yang dikehendakiNya dan diridhoiNya.

Untuk itu ilmu ghaib terbagi menjadi dua, yaitu ilmu ghaib mutlak dan ilmu ghaib nisbi. Ilmu ghaib mutlak ialah ilmu ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Swt dan tidak bisa diketahui atau difahami oleh seseorang dengan cara apapun dan dalam waktu maupun tempat apapun, seperti esensi atau Dzat Tuhan. Sedangkan ilmu ghaib nisbi ialah ilmu ghaib yang bisa saja difahami diluar panca indra oleh orang-orang khusus dengan syarat-syarat tertentu .

Para Nabi, Imam, atau para Auliya termasuk dalam orang-orang khusus yang bisa saja memiliki ilmu ghaib atas pemberian, kehendak, dan ridhoNya Allah Swt.

Untuk membuktikan hal tersebut, kita akan suguhkan riwayat-riwayat dari kitab Ahlussunnah yang menunjukkan bahwa nabi ataupun Imam memiliki ilmu ghaib.

Dalam kitab Musnad Al-Imam Ahmad bin Hanbal disebutkan bahwa Nabi Muhammad Saw berkata: Tidaklah kalian menanyaiku tentang sesuatu hingga hari kiamat melainkan aku pasti menjawabnya pada kalian.

Munad Al-Imam Ahmad bin Hanbal Juz 19 Hal. 102 Cet. Muassasah Ar-Risalah

Dalam kitab Tafsir Abdur Rozaq karya Abdur Razaq As-Shan’ani disebutkan dinukil dari Abu Thufail, ia berkata: Aku menyaksikan Ali sedang berkhutbah dan berkata: Bertanyalah padaku, Demi Allah tidaklah kalian bertanya padaku tentang sesuatu yang terjadi hingga hari kiamat melainkan aku pasti menjawabnya pada kalian. Dan bertanyalah padaku tentang Kitab Allah, Demi Allah tidak satupun ayat darinya melainkan aku tahu turunnya di malam hari atau siang hari, di gurun atau di gunung

Tafsir Abdur Rozaq Juz 3 Hal. 234 Cet. Darul Kutub Al-Ilmiyah – Beirut

Dua riwayat diatas merupakan bukti bahwa Nabi ataupun Imam memiliki ilmu ghaib. Atas Izin Allah Swt, mereka mengetahui apa-apa saja yang bisa terjadi hingga hari kiamat.

Jadi, meyakini bahwa para Nabi, para Imam ataupun para Auliya memiliki ilmu ghaib bukanlah sesuatu yang berlebihan atau melewati batas (ghuluw).

Related posts

Leave a Reply