Standar Ganda Dalam Penggunaan Istilah Rafidhah

MUSLIMMENJAWAB.COM – Pada seri sebelumnya telah banyak dibahas tentang Rafidhah dan sudah disebutkan juga bahwa istilah rafidhah bukanlah istilah syar’i tapi lebih tepat jika dipandang sebagai suatu istilah politik karena tidak bersumber dari al-Quran maupun hadits.

Pada seri kali ini akan dikaji seputar kerancuan dan standar ganda dalam penggunaan istilah Rafidhah. Di mana pada sebagian kasus dengan standar yang sama seorang dikatakan Rafidhi namun pada kesempatan lainnya tidak disebut seperti itu.

Read More

Pada kasus Talid bin Sulaiman yang mencaci Abu Bakar dan Umar, Ia dilabeli dengan Rafidhi yang kotor dan lelaki yang buruk. Mari kita lihat apa yang tertera di dalam kitab Tahdzib al-Kamal:

“dan berkata Abu Daud: ia adalah Rafidhi yang kotor, lelaki yang buruk, ia mencaci Abu Bakar dan Umar.

Dan berkata Ya’kub bin Sufyan: ia Rafidhi yang kotor.[1]

Namun berbeda kasusnya dengan pelaknatan yang dilakukan oleh Muawiyah terhadap imam Ali AS dimana para ulama Ahli Sunnah terkhusus ahli rijal tidak melabelinya dengan Rafidhi, apa lagi Rafidhi yang kotor.

Kitab Fath al-Mun’im Syarh Shahih Muslim menyebutkan: “akan tetapi ini adalah suatu takwil yang sangat memprihatinkan dan jauh. Telah terbukti bahwa Muawiyah telah memerintahkan Untuk mencaci Ali, dia tidak maksum dan melakukan kesalahan. Akan tetapi kita wajib menahan diri dari menyatakan kekurangan terhadap para sahabat Nabi. dan pencacian terhadap Ali pada masa Muawiyah adalah hal yang nyata.[2]   

Pernyataan di atas ditujukan penulisnya dalam upaya membantah penjelasan Nawawi yang berusaha mencari pembenaran atas tindakan Muawiyah yang memberi perintah untuk mencaci Ali Kw.

Namun dengan dalih bahwa Muawiyah adalah sahabat Nabi SAWW dapat dilihat bahwa pada akhirnya Muawiyah tidak disalahkan.

Padahal jika mau jujur maka seharusnya penilaian yang diberikan kepada pencaci Abu Bakar dan Umar juga harus disematkan kepada pencaci Imam Ali AS sebab standar yang ada pada mereka juga ada pada Imam Ali AS. Karena imam ali adalah Khalifah dan sahabat Nabi sebagai mana mereka. Bahkan lebih dari itu Imam Ali adalah Alulbait Nabi SAWW.

Namun memang harus diakui bahwa penilaian terhadap Syiah selalu berbeda.


[1] Al-Mazzi, Jamaluddin Abi al-Hajjaj Yusuf, Tahdzib al-Kamal Fi Asma al-Rijal, jil: 4 hal: 322, cet: Muassasah al-Risalah.

[2] Syahin Lasyin, Musa, Fath al-Munim Syarh Shahih Muslim, jil: 9 hal: 332, cet: Dar al-Syaruq, Mesir.

Related posts

Leave a Reply