Tanah Palestina Bukan Milik Zionis (Tinjauan Injil)

Muslim Menjawab – Kaum Zionis dan para pendukungnya sering  menggunakan kitab-kitab suci termasuk Alquran dan Injil untuk dijadikan bagi mereka sebuah pembenaran terhadap klaim kepemilikan tanah yang diberkati Palestina. Dalam sesi sebelumnya kita pernah membahas bahwa Alquran secara tegas menafikan klaim tersebut, dan sekarang kita akan mencoba melihat di dalam kitab Injil mengenai hal ini.

Para pendukung Zionis sering menggunakan sebagian kutipan dari perjanjian lama dalam mengklaim Palestina yakni dengan kalimat berikut :

Read More

“Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya.” (Ulangan, 1:8).

Tetapi klaim ini tertolak ketika kita melihat dari bagian lain dari Injil mengenai awal perjanjian dengan Ibrahim as perihal tanah yang dijanjian tersebut. Awal perjanjian dikatakan kepada Ibrahim as bahwa tanah yang dijanjian adalah untuknya dan untuk benih serta keturunannya, tidak terkhusus hanya untuk Bani Israel (keturunan Ya’qub as), bahkan mencakup anak yang pertama yakni Ismail as yang keturunannya adalah kaum arabm, begitu juga putra-putra Ibrahim asas lainnya yang bukan dari arab ataupun bukan dari Bani Israel, karena putra-putra Ibrahim as bukan hanya Ismail as dan ishaq as saja.

Perjanjian mengenai tanah Palestina kepada  keturunan  Ibrahim yang diberikan di Sikhem (kini NABLUS) dalam KEJADIAN:7 – “Tanah ini akan Kuanugerahkan  kepada  anak-cucumu.” Kepada Ibrahim  yang  sedang  berdiri  di atas sebuah bukit Bait-el dikatakan: “seluruh tanah yang kamu  lihat  kepada  kau  Aku akan  berikan, dan kepada anak-buahmu untuk selama-lamanya.”

Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat.” (Kejadian: 15).

Dalam kutipan yang disebutkan Ibnu Katsir pada bidayah wa an-Nihayah, ternyata Nabi Ibrahim As tidak hanya memiliki dua orang istri saja. Nabi Ibrahim ternyata memiliki empat orang istri.

Istri pertama adalah Hajar al-Qibthiyah al-Misriyah yang selama ini kita kenal sebagai ibu dari Ismail As, yang pernah ditinggal Ibrahim di padang pasir tandus bersama bayi Ismail.

Sedangkan istri yang kedua adalah Sarah binti Paman Nabi Ibrahim As. Ia merupakan ibu dari Ishaq As, cikal bakal dari bangsa Yahudi.

Setelah menikah dengan Sarah, Nabi Ibrahim As kembali menikah dengan istri ketiganya yang bernama Qantura binti Yaqtan al-Kan’aniyah. Dari istrinya yang ketiga ini, Ibrahim mendapatkan enam orang anak, yaitu: Madyan, Zamran, Siraj, Yaqsyan, Nasq, dan yang keenam belum diketahui namanya.

Adapun istrinya yang keempat adalah Hajun binti Amin, disebutkan Hajun binti Ahir. Dari Hajun, Nabi Ibrahim mendapatkan lima orang keturunan: Kaisan, Sauraj, Umaim, Luthan dan Nafis.

ذكر أولاد إبراهيم الخليل عليه وعليهم الصلاة والسلام

أول من ولد له إسماعيل من هاجر القبطية المصرية ، ثم ولد له إسحاق من سارة بنت عم الخليل ، ثم تزوج بعدها قنطورا بنت يقطن الكنعانية فولدت له ستة ؛ مدين ، وزمران ، وسرج ، ويقشان ، ونشق ، ولم يسم السادس . ثم تزوج بعدها حجون بنت أمين فولدت له خمسة ؛ كيسان ، وسورج ، وأميم ، ولوطان ، ونافس . هكذا ذكره أبو القاسم السهيلي في كتابه ” التعريف والإعلام

”Anak pertama dari Nabi Ibrahim adalah Nabi Ismail dari istri beliau bernama Hajar Al-Qibtiyah Al-Misriyyah. Kemudian lahirlah Nabi Ishaq dari istri beliau Sarah Binti ‘Am Al-Khalil, kemudian beliau menikah setelahnya dengan istri Qanturah binti Yaqthan Al-Kan’aniyah, Maka Qanturah melahirkan 6 orang anak, bernama Madyan, Zimran, Suraj, Yuqsan, Nusyaq dan anak yang ke-6 tidak diketahui namanya. Sedangkan Istri ke-4 beliau adalah Hajun binti Amin, kemudian ia melahirkan anak sebanyak 5 orang, yaitu Kisan, Suraj, Amim, Luthan, Nafis. Semua penjelasan ini telah disebutkan oleh Abu Qasim As-Suhaili didalam kitabnya At-Ta’rif wal I’lam.” (Kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah karya Imam Ibnu Katsir juz 1 hal. 175 cetakan Dar al-Fikr).

 Abraham mengambil Pula seorang istri ,namanya Ketura, perempuan itu melahirkan baginya Zimran , Yoksan ,Medan ,Midian ,Isybak  dan Suah. Yoksan memperankkan Syeba.  Dan Dedan . Keturunan Dedan ialah orang Asyur ,orang letush dan orang leum . Anak-anak midian ialah Efa , Efer ,Henokh , Abida dan Eldaa .Itulah semuanya keturunan ketura. “ (Kejadian 25:1-10)

Sebagian sumber mengatakan bahwa keturunan Ibrahim as dari istrinya Ketura ini menghasilkan keturunan bangsa Turki dan bangsa timur seperti Cina. (Bihar al-Anwar, Al-Majlisi, jilid 18, hal. 114, cetakan Dar at-Turats al-Arabi Beirut Lebanon).

Di sisi lainnya tanah yang dijanjikan itu tidak secara mutlak diberikan kepada keturunan Ibrahim as tetapi khusus untuk orang yang memiliki hati yang lembut, salih dan melaksanakan perintah Tuhannya, dan bukanlah bagi orang-orang yang fasik yang jahat dan berbuat kerusakan, di dalam Mazmur (8-18 )dikatakan :

“Jauhkanlah dirimu dari pada amarah dan tinggalkanlah gusar, janganlah engkau ngeran sehingga engkau juga memilih akan yang jahat kelak. Karena segala orang yang berbuat jahat itu akan ditumpas, tetapi orang yang menantikan Tuhan itu akan mempusakai tanah itu. Seketika sahaja, maka orang fasik itu akan tiada lagi, jikalau engkau mengamat-amati tempatnya maka tiada lagi ia di sana. Tetapi orang yang lemah lembut hatinya itu akan memusakai tanah itu kelak dan merasai kesukaan dan sejahtera dengan kelimpahannya. Bahwa orang fasik itu mencahari daya upaya akan melawan orang yang benar serta dikernyutkannya giginya akan dia. Tetapi Tuhan tertawakan dia, karena dilihat-Nya harinya akan datang kelak. Maka orang fasik itu menghunus pedang dan meregangkan tali busurnya hendak membunuh orang yang teraniaya dan yang tiada dapat melawan, dan ia hendak membantai orang yang berjalan dengan tulus hatinya. Tetapi pedangnya akan masuk ke dalam hatinya sendiri dan busurnyapun akan dipatahkan. Adapun sedikit yang pada orang benar itu terlebih baik dari pada kelimpahan banyak orang jahat. Karena lengan orang fasik itu akan dipatahkan, tetapi Tuhan ada menyokong orang yang benar. Bahwa Tuhan mengetahui akan segala hari orang yang tulus hatinya, maka bahagian pusakanya itu kekal selama-lamanya.”

Nah dari sana bisa kita simpulkan bahwa:

1. Tanah yang dijanjikan bukanlah khusus untuk Bani Israel tetapi umum untuk seluruh keturunan Ibrahim baik dari bangsa Israel ataupun dari bangsa arab ataupun dari selain keduanya.

2. Tanah yang dijanjian tersebut khusus untuk keturunan Ibrahim as yang salih, yang lembut hatinya yang mengikuti perintah Tuhannya, dan bukanlah kaum fasik, yang berbuat kejahatan dan kerusakan seperti kaum Zionis dan para pendukungnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments