MUSLIM MENJAWAB – Melanjutkan seri sebelumnya, sekaitan dengan kelompok-kelompok yang muncul dalam perjalanan sejarah Mazhab Syiah, kali ini kami akan mengulas sedikit perihal kelompok Ismailiyah, yaitu kelompok yang dinisbatkan pada Ismail putra Imam Shadiq as
Ismailiyah merupakan kelompok yang meyakini bahwa setelah Imam Shadiq as keimamahan beralih pada putranya Ismail atau kepada cucunya yaitu Muhammad bin Ismail. Kelompok ini memiliki sebutan yang berbeda-beda seperti Bathiniyah, Ta’limiyah, Sab’iyah, Hasyisyiah, Mulahadah dan Qaramithah.
Syekh Mufid dalam kitab nya Al-Irsyad fi Ma’rifati Hujajillah ‘Alal ‘Ibad mencatat perihal Ismail bin Ja’far dan awal mula munculnya kelompok ini.
Ismail merupakan anak tertua dari Imam Ja’far As, dan ayahnya sangat mencintai dan menyayanginya, dan sebagian dari kaum Syiah menganggap bahwasanya ia (Ismail) adalah pemimpin dan khalifah setelah ayahnya, lantaran ia anak tertua diantara saudara-saudaranya, juga kecintaan dan rasa hormat ayahnya padanya, namun ia meninggal disebuah lembah pada masa ayahnya hidup, dan orang-orang membawa jenazahnya pada ayahnya di Madinah dan menguburkannya di pemakaman Baqi’.
Diriwayatkan, bahwa Abu Abdillah (imam Ja’far) as merasa cemas dan sangat bersedih atas kepergian putranya, ia memopong keranda jenazahnya tanpa alas kaki, lalu memerintahkan untuk meletakkan keranda tersebut diatas tanah beberapa kali sebelum di kuburkan. Imam menyingkap kain penutup wajahnya dan melihatnya dengan niat untuk memastikan kematiannya dihadapan mereka yang mengira dia adalah khalifah setelahnya dan menghilangkan keraguan mereka bahwa ia masih hidup.
Ketika Imam Shadiq As wafat, sebagian kelompok dari mereka berpindah pada keyakinan akan keimamahan Musa bin Ja’far As, dan selainnya terbagi menjadi dua kelompok: kelompok pertama kembali pada keyakinan keimamahan Ismail dan menganggap putranya Muhammad bin Ismail sebagai Imam dengan dalih bahwa anak lebih berhak atas maqom imam dibanding saudara. Dan kelompok kedua berkeyakinan bahwa Ismail masih hidup. Dua kelompok inilah dinamakan dengan Ismailiyah.