MUSLIMEMNJAWAB.COM – Di antara materi yang tidak termasuk dalam materi inti dari pembahasan kelompok-kelompok Syiah adalah Ghulat dan Kaisaniyah. Sebab, di kalangan ulama Syiah, kedua kelompok tersebut condong berlebihan dan melampaui akal sehat. Meski begitu, bukan berarti mereka (Ulama Syiah) tidak membuat satu bahasan tentang keduanya.
Mereka membuat pembahasan tentang keduanya guna menangkal berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada mazhab Syiah. Tak terkecuali di website ini, yang juga akan mengupas masalah Ghulat yang acapkali disematkan kepada kaum Syiah, terlebih Syiah Imamiyah yang dituduh menuhankan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Dengan membaca tulisan-tulisan dari seri sebelumnya, sejatinya kita sudah diarahkan ke sebuah jawaban terkait hal tersebut.
Seperti yang sudah kami urai di tulisan sebelumnya, bahwa Ghuluw berarti melampaui batas. Sedang Ghulat yang merupakan bentuk jamak dari kata Ghali adalah mereka yang melampaui batas, termasuk dalam mensifati manusia. Kembali ke pembahasan inti. Apakah Syiah imamiyah juga termasuk Ghulat, sebagaimana yang dituduhkan kepada mereka selama ini?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, mari kita simak sebuah pernyataan dari pembesar ulama Syiah Imamiyah yang hidup di antara abad keempat dan kelima Hijriah, yaitu Muhammad bin Muhammad bin Nu’man atau yang lebih dikenal Syaikh Mufid. Di dalam kitabnya berjudul Tashihul I’tiqhad, beliau menanggapi persolan Syiah Ghulat sebagai berikut.
والغلاة المتظاهرين بالاسلام هم الذين نسبوا امير المؤمنين والائمة من ذريته عليهم السلام الى الالوهية والنبوة ووصفوهم من الفضل في الدين والدنيا الي ما تجاوزوا فيه الحد وخرجوا عن القصد و هم ضلال و كفار حكم فيه امير المؤمنين -ع- بالقتل والتحريك بالنار و قضت الائمة -ع- عليهيم بالإكفار والخروج عن الإسلام.
“Ghulat adalah mereka yang berpura-pura menampakan keislamannya dan menisbahkan Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib dan para imam dari keturunannya sebagai Tuhan dan nabi, serta mereka mensifati mereka (Ghulat) akan keutamaan, baik dalam perkara agama maupun dunia sampai melebihi batas wajar. Mereka telah keluar dari tujuan. Mereka (Ghulat) adalah sesat dan kafir. Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib menghukumi mereka agar dibunuh dan dimasukkan ke dalam neraka. Para Imam Syiah telah menghukumi mereka, bahwa mereka (Ghulat) adalah orang-orang kafir dan keluar dari Islam .”[1]
Dengan membaca pernyataan Syekh Mufid di atas, maka tuduhan-tuduhan yang mengatakan bahwa Syiah Imamiyah menuhankan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan sendirinya tertolak. Lagi pula, kalau dipikir secara jernih, menuhankan Ali bin Abi Thalib sama saja merendahkan Tuhan yang jelas-jelas mustahil disifati dengan sifat-sifat yang dimiliki manusia, bukan?
[1] Tashihul I’tiqhad, Syekh Mufid. Hal. 109. Penerbit: Asyarif Ar-Radhi-Qom, Iran.