Muslim Menjawab – Berbagai riwayat dan sanad mengenai perbedaan isi al-Quran dan penolakannya –baik dari Sunni maupun Syiah– masih akan terus dipaparkan dalam website ini. Hal ini dirasa perlu karena masih ada saja sebagian kecil kelompok yang menggunakan isu ini untuk kepentingan yang tidak baik. Oleh karena itu semoga artikel-artikel ini dapat menyadarkan kita agar tidak berpikir pendek dalam menghadapi dan menilai sebuah perbedaan pendapat.
Pada kesempatan kali terdapat bukti riwayat mengenai bagian ayat-ayat yang tidak terdapat dalam al-Quran menurut sebagian pendapat sahabat.
Ayat ان جاهدوا کما جاهدتم اول مرة
“Dari musnad Umar ra” dari Al Musawwir bin Makhramah, berkata Umar kepada Abdurrahman bin Auf: Apakah kamu tidak menemukan pada apa yang telah diturunkan (ayat) seperti ini أن جاهدوا كما جاهدتم أول مرة karena kami tidak menemukannya, Berkata (Abdurrahman): Telah dihapus dari al-Quran.
Ayat ان انتفائکم . . dan الولد للفراش . .
Dari ‘Adi bin ‘Adi bin Umairoh bin Farwah dari Ayahnya dari Kakeknya bahwa Umar bin Khattab berkata kepada Ubai bin Ka’ab: Tidakkah kita membca (ayat) dari kitab Allah (al-Quran) أن انتفاءكم من آبائكم كفر بكم؟ Kemudian Ubai berkata: Tentu saja (membacanya). Kemudian Umar berkata: Tidakkah ini termasuk dari kitab Allah (al-Quran) الولد للفراش وللعاهر الحجر yang sebagian ayat-ayatnya telah tiada? Ubai menjawab: Tentu saja.
Dan sebagian ayat yang lainnya telah dituliskan pada artikel ini: Shahih Bukhari dan Tahrif Al-Quran
Berbagai riwayat dalam sumber hadis Sunni dan Syiah terdapat bukti akan perbedaan pendapat mengenai sebagian ayat-ayat al-Quran. Namun tatkala riwayat-riwayat tersebut disodorkan kehadapan masing-masing ulama besar dari keduanya, mereka banyak meragukan keshahihannya bahkan menolaknya dengan berbagai dalil yang dinilai kuat. Dari sini dapat kita pahami bahwa kedua mazhab ini meyakini akan keaslian dan keterjagaan al-Quran.
Dan tidak elok rasanya jika kedua mazhab besar saling menuduh beda al-Quran, disamping masing-masing dari mereka mempunyai riwayat perbedaan pendapat dalam hal itu. Maka alangkah baiknya jika kedua mazhab ini saling mengoreksi kembali riwayat masing-masing yang kiranya kontroversial ataupun bertentangan dengan al-Quran.