MUSLIMMENJAWAB.COM – Di dalam tulisan-tulisan sebelumnya, kami telah membahas masalah Abdullah bin Saba’ dengan berpijak pada beberapa bukti (dalil), baik dari Sunni maupun Syiah. Bukti-bukti yang kami suguhkan sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa sosok Abdullah bin Saba’ sejatinya tidak ada di dunia nyata. Ia hanya tokoh fiktif yang dibuat-buat. Namun, untuk menyempurnakan pembahasan tersebut, ada materi yang menarik untuk kita bahas bersama.
Masih berkaitan dengan Abdullah bin Saba’, ada pernyataan yang menggelitik dari ulama Wahabi. Di mana, selama ini mereka menuduh bahwa Abdullah bin Saba’ adalah pencetus mazhab Syiah, namun di sisi lain sang penulis buku, menulis bahwa ada beberapa sahabat yang mengikuti Abdullah bin Saba’, mengingat sahabat di mata mereka sangat mulia, namun fakta membuktikan, mereka justru mengikuti sosok Abdullah bin Saba’ yang seorang Yahudi dan baru masuk Islam.
Ulama Wahabi itu bernama Ustman Al-Khamis. Di mana, di dalam kitabnya yang berjudul Huqbatun Mi At-tarikh, ia menulis bahwa ada beberapa sahabat Nabi Saw. yang mengikuti Abdullah bin Saba’. Siapa para sahabat nabi itu? Mari, kita baca redaksi berikut.
:ومن دعاته الذین ساهموا فی نشر دعوته
الغافقی بن حزب – عبد الرحمن بن عدیس البلوی – کنانة بن بشر – سودان بن حمران ، عبد الله بن زید بن ورقاء – عمرو بن الحمق الخزاعی – حرقوص بن زهیر – حکیم بن جبلة – قتیرة السکونی وغیرهم
“Orang-orang yang menjadi penyeru (sekaligus pengikut) Abdullah bin Saba’ dan yang menyebarkan dakwahnya adalah Gafqi bin Harb, Abdurrahman al-Hudais al-Balwa, Kananah bin Basyar, Sudan bin Hamran, Abdullah bin Zaid bin Warqa, Amr bin Al-Hamq al-Khaza’I, Kharkus bin Zuhair, Hakim bin Jablah, Qutaiarah al-Sakuni dan yang lainnya.”
Seperti yang sudah kami paparkan di dalam tulisan sebelumnya akan ketiadaan Abdullah bin Saba’ di dunia nyata, dengan membaca kembali pernyataan ulama Wahabi tersebut, maka—menurut penulis—ada sedikit kerancauan atas pernyataannya itu. Sebab, mengikuti kepada orang yang tidak ada di dunia nyata, tentu tidak masuk akal, apalagi yang mengikuti adalah sahabat nabi yang di mata mereka adalah mulia.
Jika saja ulama wahabi itu meyakini keberadaan Abdullah bin Saba’, tentu bukan suatu masalah. Yang menjadi persoalan adalah, bagaimana mungkin seorang sahabat nabi mengikuti sosok Yahudi yang baru masuk Islam, sedang di zamannya, ada banyak tokoh lain yang lebih layak dijadikan sebagai panutan. Wallahu a’lam bi as-shawab.
Perlu kita renungkan.