Definisi Syiah (3)

MUSLIMMENJAWAB.COM – Di dalam deretan seri Shiaologi ini telah dibuka dengan pengertian Syiah, baik secara bahasa maupun istilah, yang kesemuanya bisa Anda  baca dan kaji di tulisan sebelumnya. Nah, meski begitu, tak ada salahnya jika di dalam tulisan ini juga membahas hal senada, hanya saja yang menjadi titik perbedaan adalah sumber rujukannya.

Artinya, semakin banyak yang kita tahu tentang pengertian Syiah, baik secara bahasa maupun istilah, maka akan semakin memantapkan kita dalam melangkah ke pembahasan berikutnya. Seperti yang sudah kita baca dan kaji pada pembahasan sebelumnya, secara bahasa, Syiah berarti pengikut atau penolong.

Read More

Jika pembaca telah mengkaji seri Shiaologi sebelumnya, tentu sudah tahu juga tentang apa itu Syiah secara istilah. Nah, di tulisan kali ini, penulis akan menambahkan pengertian Syiah secara istilah, hanya saja dengan sumber rujukan yang berbeda dengan sebelumnya.

Ali bin Muhammad Jarjhoni atau yang lebih masyhur dikenal Mir Sayyid Syarif  adalah salah satu di antara sekian ulama yang turut memberikan pandangannya terkait dengan  Syiah. Namun, sebelum membaca pandangannya tentang Syiah, ada baiknya jika kita mengetahui tentang profil singkatnya.

Ia lahir di Gurganj (sekarang Uzbekistan) pada 816 Qamari. Sepanjang hayatnya, ia dikenal sebagai pribadi yang pandai di dalam ilmu teolog (kalam), filsafat, logika (mantiq) dan sastra, baik Persia maupun Arab. Ia bermazhab Sunni-Hanafi. Tak sedikit ulama dan penulis Sunni yang mengakui ke-Sunni-annya. Meski begitu, ada juga yang mengkalim kalau ia bermazhab Syiah.

Di dalam kitabnya yang berjudul At-Ta’rifaat, yang merupakan ensiklopedia bahasa Arab,  di dalam bab huruf “Syin” ia menulis sebagai berikut.

الشيعة هم الذين شايعوا عليّا رضي الله عنه وقالوا انه الامام بعد رسول الله و اعتقدوا ان الامامة لا تخرج عنه و عن اولاده.

“Syiah adalah mereka yang mengikuti Ali bin Abi Thalib RA. Dan mereka berkata (orang Syiah), bahwa Ali RA adalah pemimpin  secara langsung sepeniggal Nabi Saw, dan mereka juga meyakini bahwa para pemimpin setelahnya tak keluar dari jalur keturunannya.” [1]

Itulah sedikit pengertian Syiah secara istilah yang mudah-mudahan semakin memperkaya kazanah kita tentang ke-syiah-an, sehingga kita tidak lagi salah memahaminya dan terjauhkan dari perbuatan ‘menyesatkan’ sesama Muslim hanya karena termakan doktrin miring yang tak berdasar.  


[1] Kitabu Ta’rifat, As-Syarif Ali bin Muhammad al-jarjani, Hal. 88. Penerbit: Al-Hamidah Al-Misriyah 1321 H.

Related posts

Leave a Reply