MUSLIM MENJAWAB – Melengkapi seri-seri seputar tahrif Al-Quran, kali ini penulis akan menyuguhkan sebuah pandangan dari Malik bin Anas dan kelompoknya yang mengindikasikan tahrif Al-Quran. Pandangan tersebut tertulis dalam kitab Majmu’ Fatawa karya Syekh Islam Ibnu Taimiyah.
Dalam kitab Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah membahas perihal kalimat “Bismillahirrahmaanirrahiim”. Apakah kalimat tersebut masuk dalam bagian Al-Quran atau tidak?
Ibnu Taimiyah menulis: kelompok seperti Malik berkata: (kalimat “Bismillahirrahmaanirrahiim”) bukan bagian dari Al-Quran kecuali dalam surat An-Naml, para sahabat telah menambahkan (kalimat itu) yang bukan merupakan firman Allah, dalam Mushaf sebagai ngalap berkah (Tabarruk).
Dari tulisan diatas terlihat bahwa Malik bin Anas dan kelompoknya meyakini bahwa “bismillahirrahmaanirrahiim” bukan bagian dari Al-Quran kecuali di surat An–Naml. Namun pernyataan tersebut tertulis di kitab Majmu’ Fatawa milik Ibnu Taimiyah yang notabene bukan Ulama dari Mazhab Maliki.
Terlepas dari itu, perbedaan pandangan diantara para Ulama adalah hal yang biasa. Sekali lagi kami tekankan dan sudah kami katakan sebelumnya, mayoritas kaum muslimin baik dari Syi’ah maupun Ahlussunnah meyakini tidak ada tahrif dalam Al-Quran. Bukti riwayat maupun perkataan ulama baik Syi’ah maupun Ahlussunnah yang telah kami sampaikan perihal adanya tahrif Al-Quran adalah sebagai pelengkap keilmuan khazanah Islamiyah sehingga kita tidak terjebak dalam hasutan, dan serta merta menuduh kelompok lain sebagai pengiman tahrif.
(YS/MM)