MUSLIMMENJAWAB.COM – Sebelum melanjutkan pembahsan seputar Tauhid Asma wa Sifat yang menjadi keyakinan kelompok Wahabi, terlebih dahulu perlu diingat bahwa ada tiga dasar urgen yang menjadi patokan kelompok ini dalam memahami agama.
Dasar pertama adalah terpaku pada teks (naqli; al-Quran serta hadis) dan meninggalkan akal. Kedua memahami teks secara lahiriah dan ketiga ialah meniadakan takwil:
“Yang penting untuk kami katakan bahwa: ada sekelompok ahlul kiblah (kaum muslimin) yang memberlakukan nash berdasarkan zahirnya yang layak bagi Allah Swt tanpa membahas lebih lanjut. Mereka adalah para salaf. Berdasarkan hal ini, jalan para salaf lebih selamat, cerdas dan kokoh.
Lebih aman karena mereka tidak membahas sesuatu di luar nash.
Lebih cerdas, karena mereka memperoleh akidah mereka dari al-Quran dan hadis Rasulullah Saw.
Lebih kokoh, karena mereka melalui jalan yang wajib mereka tempuh; memberlakukan nas sesuai zahirnya yang layak bagi Allah Swt.[1]”
Berangkat dari ketiga dasar di atas, kelompok Wahabi menjadikan nas-nas yang secara lahiriyah mengindikasikan adanya anggota tubuh bagi Allah Swt sebagai alasan untuk mengimani tuhan yang tersusun dari beberapa anggota.
Jika pada tulisan sebelumnya dengan berpegang pada riwayat, mereka berusaha membuktikan adanya kaki bagi Allah Swt, pada tulisan kali ini kita akan melihat bagaimana kelompok ini menyatakan adanya tangan bagi Allah Swt:
Muhammad Shiddiq Hasan Khan di dalam kitabnya memuat satu bab dengan tema membuktikan adanya tangan Allah. Lebih lanjut setelah memuat beberapa ayat yang zahirnya mengindikasikan adanya tangan bagi Allah Swt, ia menulis:
“Oleh karena itu Abdullah bin Amru bin Ash berkata: Allah tidak menciptakan dengan tanganNya kecuali tiga hal. Menciptakan Adam As dengan tanganNya, menciptakan surga Firdaus dengan tanganNya dan menulis Taurat dengan tanganNya. Dan itu diriwayatkan secara Marfu’.
Jika tangan dimaknai dengan kudrat (kekuasaan) tidak seharusnya hanya diperuntukkan bagi tiga hal di atas, dan tidak ada juga kemuliaan bagi Adam dengan terciptanya oleh kekuasaan Allah Swt. (karena yang lain juga tercipta dengan kekuasaan Allah)“
Lebih lanjut ulama Wahabi ini berusaha membuktikan bahwa Allah memiliki dua tangan dengan mengutip pernyataan Ibn Abi Malikah:
“dan Nafi’ berkata: aku bertanya kepada Ibn Abi Malikah tentang tangan Allah Swt; satu atau dua? Ia menjawab: dua.”
Tidak cukup sampai di sini, ia melanjutkan:
“Ibn Umar dan Ibn Abbas berkata: yang pertama sekali diciptakan Allah adalah Qalam, lalu Ia mengambilnya dengan tangan kananNya. Dan kedua tanganNya adalah kanan.[2]”
Dengan berbagai perkataan salaf yang diajukan, penulis buku tersebut berusaha membuktikan tangan bagi Allah Swt. Yang mana, jumlah dua dan kedua tangan tersebut sama-sama sebelah kanan.
Hal ini sebagaimana pernyataan yang dimuat pada tulisan sebelumnya, sama-sama menetapkan anggota tubuh bagi Allah Swt.
Dan untuk sanggahan terhadap keyakinan ini akan dimuat pada pembahasan-pembahasan selanjutnya, tepatnya setelah menyelesaikan pernyataan Wahabi terkait dengan pembahasan Tauhid Asma wa Sifat ini.
[1] Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih, Syarh al-Aqidah al-Safariniyah, hal: 19, cet: Madar al-Wathan, Riyadh, pertama, 1426 H.
[2] Al-Qanuji, Muhammad Shiddiq Hasan Khan, Qatf al-Tamar Fi Bayan Aqidah Ahl al-Atsar, hal: 101, 103, 104, cet: Jamiah al-Imam Muhammad bin Saud al-Islamiayah.