Yazid dan “Syiah Keluarga Abu Sofyan” Aktor Tragedi Karbala

MUSLIMMENJAWAB.COM – Sebelumnya telah dimuat beberapa seri tentang sanggahan atas tuduhan tidak berdasar sekelompok oknum yang menuduh Syiah tepatnya Syiah Kufah sebagai dalang syahidnya imam Husain AS.

Masih melanjutkan pembahasan yang sama, namun dari sisi yang berbeda, pada seri ini akan diajukan bukti lainnya yang dapat mementahkan tuduhan di atas.

Read More

Bukti yang akan dipaparkan pada tulisan ini adalah jejak hidup pemimpin tentara Yazid di Karbala. Iaitu Umar bin Saad bin Abi Waqqash.

Melihat kembali sepak terjangnya sebelum peristiwa Karbala akan mengantarkan kita kepada kesimpulan yang benar dalam menilai pihak yang menjadi penyebab syahidnya keluarga Nabi di Karbala. apakah aktornya “Syiah keluarga Nabi SAWW” atau “Syiah keluarga Abu Sofyan”?

Khawarizmi di dalam kitabnya Maqtal al-Husaini merekam satu kejadian berkaitan dengan Umar bin Saad ketika imam Husain AS masih berada di Makkah dan sebelum bertolak ke Karbala:

“kemudian imam Husain pindah ke rumah Abbas atas persetujuan Abdullah bin Abbas. Dan adalah penguasa Makkah dari pihak Yazid saat itu adalah Umar bin Saad bin Abi Waqqash. Lalu imam Husain bangkit dan mengumandangkan azan dengan suara yang keras, kemudian ia melaksanakan shalat bersama masyarakat. Ketika melihat banyaknya orang-orang yang silih berganti datang menemui Husain dari berbagai penjuru, Ibn Saad takut para jamaah haji cenderung terhadapnya, oleh karena itu ia kembali ke Madinah dan menulis surat kepada Yazid tentang hal itu.[1]

Di dalam kitab lainnya, Tarikh al-Umam wa al-Muluk juga ada rekam jejak Umar bin Saad bin Abi Waqqas berkaitan dengan peristiwa kedatangan Muslim bin Aqil di Kufah:

“dan Abdullah bin Muslim Keluar, lalu menulis surat kepada Yazid bin Muawiyah. Amma ba’du. Sungguh Muslim bin Aqil telah tiba di Kufah. Para Syiah Husain bin Ali telah berbaiat padanya. Jika engkau masih membutuhkan Kufah maka utuslah seorang yang kuat yang dapat melaksanakan perintahmu dan bertindak seperti tindakanmu terhadap musuhmu. Karena Nu’man bin Basyir adalah seorang yang lemah atau menganggap dirinya lemah. Ia (Abdullah bin Muslim) adalah orang pertama yang menulis surat kepada Yazid. Setelahnya Amarah bin uqbah menulis surat senada dan begitu juga Umar bin Saad menulis seperti itu.[2]”  

Berangkat dari kedua catatan sejarah di atas dapat dipahami bahwa komandan pasukan Yazid, Umar bin Saad merupakan Syiah keluarga Abu Sofyan. Hal ini mengingat bahwa semenjak dari Makkah ia telah menjadi sumber berita Yazid.

Dan di Kufah ia juga telah menjadi salah seorang yang mendorong Yazid untuk mengganti gubernur Nu’man bin Basyir yang dianggap lemah dengan seorang yang kuat dan tegas.

Dan sebagaimana diketahui perubahan gubernur ini merupakan langkah awal yang kemudian menyebabkan Syahidnya Muslim bin Aqil dan selanjutnya terjadinya prahara Karbala.

Oleh karena itu, menuduh bahwa orang Syiah kufah sebagai dalang syahidnya imam Husain dan keluarganya merupakan tuduhan yang tidak berdasar. Karena pemimpin perang yang membantai keluarga Nabi SAWW tidak pernah dikenal sebagai Syiah keluarga Nabi, tapi sebaliknya tercatat dalam sejarah bahwa dari awal ia merupakan kaki tangan Yazid.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa pembunuh imam Husain adalah Yazid bin Muawiyah dan para Syiahnya seperti Umar bin Saad bin Abi Waqqash.


[1] Khawarizmi, Abu al-Muayyad al-Muaffaq bin Ahmad al-Makki, Maqtal al-Husain, jil:1, hal: 277, cet: Mehr.

[2] Thabari, Muhammad bin Jarir, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, jil:4, hal: 265, cet: al-Istiqamah, Qairo.

Related posts

Leave a Reply