Allamah Thabathaba’i: Para Peneliti Telah Pastikan Sosok Abdullah bin Saba Adalah Khurafat Yang Tak Berdasar

abdullah bin saba

MUSLIMMENJAWAB.COM – Salah satu isu yang berkembang seputar Syiah ialah sosok bernama Abdullah bin Saba yang dianggap sebagai pelopor munculnya Syiah dalam sejarah Islam. Begitulah pandangan sebagian orang dalam memahami mazhab tersebut.

Jika diperiksa secara jujur dan teliti, hal ini bertolak belakang dengan realita yang ada dalam warisan literatur Syiah. Para tokoh mazhab ini nyatanya mengingkari dan berlepas tangan dari sosok Abdullah bin Saba, baik itu dengan menyebutnya sebagai seorang ghuluw dan terlaknat atau bahkan lebih mendasar lagi, menginkari keberadaan serta melabelinya dengan sebutan tokoh fiktif.

Sebenarnya dalam seri-seri yang telah lalu, telah jelas dari mana munculnya ataupun asal muasal Syiah. Adapun kali ini kita akan melihat bagaimana pengakuan para tokoh ulama Syiah dalam menyikapi fenomena sosok Abdullah bin Saba.

Allamah Muhammad Husein Thabathaba’i, seorang filsuf sekaligus ahli tafsir dari mazhab Syiah, mencatat sekilas mengenai pandangannya terkait Abdullah bin Saba dalam kitab tafsirnya, Al-Mizan. Persoalan ini berada di dalam pembahasan riwayat-riwayat yang berkaitan dengan ayat 34 pada surat at-Tawbah.

Ayat tersebut salah satunya bercerita tentang orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakannya di jalan Allah. Sekilas diceritakan dalam Tarikh Thabari, dari Syuaib, dari Saif, dai Ithiyyah, dari Yazid bahwasanya Abu Dzar bertemu dengan Ibnu Sawda di Syam. Ia bercerita pada Abu Dzar sekaitan dengan Muawiyah yang berencana mengumpulkan harta untuk dirinya sendiri, hingga akhirnya terjadi keributan dan Abu Dzar melakukan pergerakan. Setelah itu Allamah menjelaskan:

ومحصله أن أبا ذر إنما بادر إلى ما بادر وألح عليه بتسويل من ابن السوداء وهذان اللذان روي عنهما الحديث وعنهما يروى جل قصص عثمان أعني شعيبا وسيفا هما من الكذابين الوضاعين المشهورين ذكرهما علماء الرجال وقدحوا فيهما

والذي اختلقاه من حديث ابن السوداء وهو الذي سموه عبد الله بن سبإ ، وإليهما ينتهي حديثه ، من الأحاديث الموضوعة ، وقد قطع المحققون من أصحاب البحث أخيرا أن ابن السوداء هذا من الموضوعات الخرافية التي لا أصل لها

Dan kesimpulan dari hadis itu bahwa Abu Dzar mengambil tindakan dan mendesaknya (Muawiyah) atas dorongan dari Ibnu Sawda. Dan dua orang ini yang mana (Thabari) meriwayatkan dari mereka berdua, juga kebanyakan kisah-kisah Utsman diriwayatkan dari mereka berdua. Maksud saya Syaib dan Saif, mereka berdua dari golongan para pembohong dan pembuat hadis maudu yang mana para ulama Rijal telah menyebutkan mereka berdua seperti itu, serta mencela keduanya.

Dan yang telah mereka berdua rekayasa dari hadis Ibnu Sawda, itu adalah apa yang orang-orang menyebutnya dengan Abdullah bin Saba. Dan pada mereka berdua hadis itu sampai. Dari golongan hadis maudu. Dan para peneliti ahli telah memastikan belakangan ini bahwa Ibnu Sawda ini termasuk dari hal-hal yang dibuat-buat yang tidak memiliki dasar atasnya.[1]

Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa Allamah Thabathaba’i juga termasuk orang yang mengingkari fenomena Abdullah bin Saba dengan menganggapnya sebagai sebuah hal yang direkayasa atau dibuat-buat.


[1] Tafsir Al-Mizan, jil: 9, hal: 268-269, Muassasah A’lami Lil Mathbuat, Beirut.

Related posts

Leave a Reply