Muslim Menjawab – Ahlulbait merupakan orang-orang suci pilihan Allah SWT dan para pemimpin kaum muslmin selepas wafat Rosulullah Saw. Hal ini telah banyak dijelaskan pada awal-awal seri dengan berbagai bukti dari berbagai sumber. Kali ini, kita akan melirik keagungan Ahlulbait melalui lisan para ulama besar Ahlussunah, salah satunya adalah Imam Syafii ra. Beliau benyak membuat syair, termasuk syair yang berkenaan dengan keagungan Ahlulbait Rasulullah SAW. Berikut ini syair-syairnya.
يـــــا أهل بيت رســول الله حُبكم …… فرضٌ من الله في القرآنِ أنزله
يكفيكم من عظيم الفخـــر أنكم …… من لم يصل عليكم لا صلاة له
Wahai Ahlulbait Rasulullah, mencintai kalian adalah kewajiban yang ditetapkan Allah di dalam al-Quran yang diturunkan-Nya. Cukup bagi kalian dari kebanggaan terbesar yang ada bahwa orang yang tidak bershalawat kepada kalian (dalam shalat), maka tidaklah sah shalatnya. [1]
آل النبي ذريعتي ……….. وهمو إليه وسيلتي
أرجو بهم أُعطى غداً ……….. بيدي اليمين صحيفتي
“Keluarga Nabi merupakan alasan serta perantaraku menuju Allah SWT. Aku berharap, dikarenakan mereka esok hari (kiamat) diberikan catatan amalku melalui tangan kanan.”[2]
قال الامام الشافعی: اذَا فِی مَجْلِسٍ نَذْکُرُ عَلِیّاً، وَسِبْطَیْهِ وَفَاطِمَهَ الزَّکِیَّه،
یقَالُ تَجَاوَزُوا یَا قَوم هٰذا فَهٰذا، مِن حَدیثِ الرَّافِضِیَّه،
بَرِئْتُ مِن المُهَیمِنِ مِنْ أُناسٍ، یَرَونَ الرِّفْضِ حُبَّ الفَاطِمِیَّه
“Tatkala di sebuah majelis kita menyebut nama Ali, Kedua putranya (al-Hasan & al-Husain) dan Fatimah yang suci, Dikatakan; Hai Kaum! jauhilah perkataan itu, karena itu merupakan perkataan rafidhah (Syi’ah)
Aku berlepas diri dari mereka kepada Tuhan Sang Pemelihara, Dari manusia yang hanya memandang rafidha (Syi’ah), Pada kecintaan terhadap keluarga Fatimah.”[3]
يا راكبا قف بالمحصب من منى و اهتف بساكن خيفها و الناهض
سحرا إذا فاض الحجيج إلى من فيضا كملتطم الفرات الفائض
Wahai pengendara berhentilah di Muhashab*, dari Mina dan serukan di tanah datar di Masjid Khaif dan di dataran tingginya. Di waktu akhir malam ketika jamaah haji tumpah ruah di Mina Meluber seperti air sungai Eufrat yang melimpah kabarkanlah: Jika sekiranya kecintaan kepada keluarga Rasulallah SAW aku dituduh Rafidhi (Syi’ah). Maka saksikanlah jin dan manusia, bahwa sesungguhnya aku adalah Rafidhi.”[4]
Di samping peran para imam Ahlulbait sebagai penerus dan penjaga risalah Rosulullah Saw, mereka juga mempunyai berbagai keutamaan yang agung. Banyak ulama dari berbagai mazhab memuliakannya dengan berbagai cara termasuk Imam Syafii dengan syairnya. Semoga, dengan mengikuti dan menaati Ahlulbait kita mendapatkan banyak harapan sebagaimana harapan Imam Syafii dalam syair-syairnya.
[1] Diwan Al Imam AsSyafii, Hal. 102, Cet. Darul Arqam
[2] Ibid, Hal. 50
[3] Ibid, Hal. 124
[4] Siyar A’lamin Nubala’ Imam Adz-Dzahabi, jil. 10, Hal. 58, Cet. Muasasah Arrisalah