MUSLIMMENJAWAB.COM – Di dalam beberapa tulisan terakhir, kami telah membahas tentang sekelompok Wahabi yang merusak beberapa tempat suci dan menyerang sekelompok manusia di tanah Arab, seperti di Thaif, Karbala dan Bahrain dll. Sikap keras dan jumud yang terekam di dalam diri kelompok Wahabi tentu tak luput dari pengaruh pemimpinnya, Muhammad Abdul Wahhab.
Di dalam kitab Unwanul Majdi fi Tarikh an-Najd yang ditulis oleh Syekh Ustman bin Abdullah bin Basyir. Di dalam kitab tersebut, ia menuturkan kalau-kalau Muhammad bin Abdul Wahhab pernah merusak kuburan sahabat nabi yang bernama Zaid bin Khattab, saudara Umar bin Khattab. Kuburan tersebut berada di kota Jabaliah.
Salah satu motivasinya merusak kuburan itu adalah, banyaknya orang yang menziarahi kuburan itu. Seperti yang kita tahu, di mata Abdul Wahhab ziarah kubur merupakan bentuk kesyirikan. Untuk melancarkan perusakan kuburan itu, ia menggandeng sosok bernama Ustman bin Muammar.
Abdul Wahhab tak mau bergerak kalau ia sendirian dalam aksinya tersebut. Dan pada akhirnya, karena banyaknya tekanan dari sekelompok orang, ia merusak kuburan itu dengan tangannya sendiri. seperti yang sudah penulis singgung di atas, perbuatan tak terpuji ini kemudian mendarah daging ke diri pengikutnya.
Karenanya, tak heran kalau ajaran Wahabi terlihat keras dan kaku. Tentu saja, perbuatan keras ini tak saja merugikan kaum Muslimin—yang senantiasa menunjukkan Islam yang rahmah—tapi juga mencoreng agama Islam di mata non-Muslim, meski pada hakikatnya Islam tetaplah menjadi agama yang mulia di sisi Allah dan menjadi penabur kebajikan di tengah masyarakat. Wallahu a’lam bi ash-shawab.