MUSLIMMENJAWAB.COM – Sudah sedari dulu, banyak ulama Syiah yang melarang untuk melukai diri saat memperingati hari duka yang menimpa Imam Husain dan pengikutnya di Karbala. Namun, tak kita mungkiri, sebagian kecil dari mereka masih ada yang melakukan perbuatan ekstrem itu.
Artinya, di seberang sana, ada banyak orang yang menghindari perbuatan itu. Tentu, meraka yang tak melakukan perbuatan ekstrem itu adalah mereka yang selalu taat dan patuh atas perintah yang difatwakan oleh para pemimpin mereka.
Secara akal sehat, dengan menyaksikan segelintir orang yang melakukan tathbir di hari-hari duka Imam Husain, tak serta-merta menyeret kita untuk menghukumi, bahwa semua orang Syiah melukai diri saat tiba bulan Muharram, bulan di mana Imam Husain dan pengikutnya dibantai di Karbala. Tidak begitu.
Labih dari itu, seperti yang sudah diulas di dalam tulisan sebelumnya, bahwa kita tak bisa menilai sebuah mazhab hanya dengan menyaksikan perbuatan pengikutnya. Bisa jadi para pengikutnya berbuat kesalahan, tetapi kita tidak bisa menyalahkan mazhabnya. Boleh jadi, kelasahan itu karena kecerobohan pengikutnya.
Masih berkutat di dalam pembahsan tathbir, kali ini kita akan melihat pandangan Imam Khomeini. Apa tanggapan beliau terkait tathbir? Di bawah ini adalah sebuah tanya-jawab seputar tathbir, yang penulis sadur dari kitabnya, yang berjudul Istiftaat Imam Khomeini, yang terdapat di laman situs resminya.
Tanya: Di hadapan pemimpin agung dunia Islam, pemimpin agung revolusi Islam-Iran, Imam Khomeini, setelah berucap salam dan harapan keberhasilan, kami hendak menyampaikan (baca: bertanya) tentang sebuah perkara kepada yang mulia.
Setiap tahun, untuk mengenang Imam Husain di hari Asyura, kami melukai kepala kami dengan benda tajam (pedang), yang sedikit-banyak darah mengucur dari kepala kami. Apakah hal ini baik atau tidak? Kami mengikuti dan mematuhi pemimpin kami.
Jawab: Bismihi ta’ala.Untuk keadaan sekarang, hendaknya mereka tidak melakukan hal tersebut.
Tanya: Apakah tathbir dan memukulkan rantai ke tubuh di saat hari-hari duka Imam Husain adalah perbuatan yang benar?
Jawab: Bismihi ta’ala. Hendaknya perbuatan tathbir di zaman sekarang harus dijauhi, dan memperingati duka Imam Husain tidaklah bermasalah.
Tanya: Apakah perbuatan tathbir untuk memperingati kesyahidan Imam Husain dibolehkan atau tidak?
Jawab: Bismihi ta’ala. Jika perbuatan itu tidak menyebabkan bahaya, tidaklah masalah. Akan tetapi, di zaman sekarang sebaiknya hal itu tidak dilakukan. [1]
Itulah pandangan Imam Khomeini terkait tathbir. Semoga, dengan banyaknya wawasan kita tentang pandangan para ulama terkait larangan tathbir, akan semakin membebaskan pikiran kita dari belenggu kebencian dan selalu mengajak kita untuk berpikir dan berbuat secara adil.
[1] http://www.imam-khomeini.ir/fa/bookPrint.aspx?ID=126955&ppage=655&action=save/ Istiftaat Imam Khomeini, Imam Khomeini, hal. 655, jilid 10.