Muslimmenjawab.com – Seri kali ini masih mengulas seputar keutamaan Imam Ali AS dan ahlulbait Nabi AS. Dimana pada tulisan sebelumnya dengan mengajukan berbagai argumentasi telah disebutkan bahwa mereka lebih utama dari sahabat Nabi yang lain.
Pada seri kali ini akan disebutkan lagi bukti lainnya seputar keutamaan mereka. Tepatnya keutamaan yang dapat dipahami melalui Turunnya ayat mubahalah berkaitan dengan mereka.
Barang siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya), “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anakmu, istri-istri kami dan istri-istrimu, diri kami dan dirimu; kemudian marilah kita ber-mubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta (Ali Imran/ 61)
mubahalah adalah permintaan laknat dan kutukan dari Allah SWT untuk pihak yang salah yang terjadi antara dua belah pihak yang saling mengklaim kebenaran dalam rangka membuktikan kebenaran tersebut.
Peristiwa ini terjadi antara Nabi SAWW dan kelompok kristen Najran. Pada peristiwa tersebut Nabi mengajak mereka bermubahalah setelah menolak semua argumentasi yang disampaikan oleh Rasulullah SAWW, dan merekapun menerima tawaran tersebut. Namun pada akhirnya mereka tidak bersedia melakukannya pada hari yang telah disepakati.
Berdasarkan hadits yang disebutkan oleh Ahmad bin Hanbal Nabi SAWW pada peristiwa tersebut hanya mengajak ahlulbaitnya untuk bermubahalah dengan kelompok kristen Najran:
Tatkala turun ayat (نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ)[1] rasulullah memanggil Ali, Fathimah, Hasan dan Husain RA, kemudian ia berkata: ya Allah mereka adalah keluargaku.[2]
Di dalam hadits lainnya dengan penjelasan yang lebih terperinci Ibn Katsir meriwayatkan: Jabir mengatakan: anfusana wa anfusakum (وَ أَنْفُسَنا وَ أَنْفُسَکُمْ) adalah Rasulullah SAWW dan Ali bin Abi Thalib, abnaana (أَبْناءَنا) adalah Hasan dan Husain dan nisaana (وَ نِساءَنا)adalah Fathimah.[3]
Yang menarik dari penafsiran yang disampaikan oleh Jabir RA tentang ayat di atas adalah imam Ali disebutkan sebagai diri rasulullah. Tentu saja hal ini merupakan keutamaan yang tidak pernah dimiliki oleh sahabat Nabi yang lain karena kedudukan sebagai diri rasul jelas lebih tinggi dari kedudukan sebagai sahabat rasul. Oleh karena itu berdasarkan hadits di atas dapat disimpulkan bahwa kedudukan imam Ali AS lebih tinggi dari sahabat lainnya.
[1] Ali Imran/ 61
[2] Ahmad bin Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, jil: 3, hal: 160, cet: Muassasah al-Risalah.
[3] Ibn Katsir, Abu al-Fida Ismail bin umar, Tafsir al-Quran al-Adzimjil: 2, hal: 55, cet: Dar Thayyibah Li al-Nashr wa al-Tauzi’