MUSLIMMENJAWAB.COM – Seperti yang telah disinggung dalam pembahasan-pembasahan sebelumnya bahwa kepercayaan terhadap kemunculan sosok juru selamat -khususnya dalam literatur Islam- merupakan sebuah keyakinan yang mempunyai dasar, baik itu di dalam al-Quran maupun hadis.
Berangkat dari hal tersebut, tentu banyak hal terkait yang diberitakan mengenai kemunculan sosok juru selamat tersebut -atau lebih tepatnya sosok al-Mahdi dalam pandangan Islam- khususnya di dalam ranah hadis.
Berbeda halnya dengan al-Quran yang secara lebih global memberitakan masalah ini, seperti halnya yang telah dibahas pada pembahasan yang lalu, mengenai kepastian adanya seorang pemberi petunjuk atau Imam di setiap kaum dan juga kondisi di akhir masa bahwa bumi ini akan diwariskan kepada hamba-hamba yang saleh dsb. Sementara itu kandungan yang dimuat oleh hadis terkait masalah ini jauh lebih rinci, seperti misalnya menjelaskan asal-usul sosok juru selamat tersebut.
Al-Mahdi dari Ahlulbait
Terdapat beberapa hadis yang secara jelas menyebutkan bahwa sosok juru selamat akhir zaman atau al-Mahdi berasal dari Ahlulbait Rasulullah Saw, diantaranya:
Ibnu Majah mencatat sebuah riwayat yang mana Rasulullah Saw bercerita kepada para sahabatnya mengenai Ahlulbait yang akan ditimpa berbagai cobaan dan ujian dari masa ke masa hingga pada akhirnya muncul para penolong yang akan menyerahkan panji pada seorang laki-laki dari Ahlulbait Nabi Saw yang kemudian akan memenuhi bumi ini dengan keadilan.[1]
Pada riwayat yang lain ia juga mencatat bahwasannya Nabi Saw bersabda: “Al-Mahdi dari kami Ahlulbait, Allah akan mengembalikan ia (menghadirkannya) pada sebuah malam.”[2]
Dalam Sunan at-Tirmidzi diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Dunia ini tidak akan berakhir sampai seorang laki-laki dari Ahlulbaitku yang namanya menyamai namaku menguasai Arab.”[3]
Diriwayatkan pula bahwasannya beliau Saw bersabda: “Akan berkuasa seorang laki-laki dari Ahlulbaitku yang namanya menyamai namaku…”[4]
Sementara itu di dalam Sunan Abi Daud diriwayatkan, dalam hadis Sufyan, beliau Saw berkata: ”Dunia tidak akan binasa atau berakhir sampai seorang laki-laki dari Ahlulbaitku yang namanya menyamai namaku menguasai Arab.”[5]
Dalam riwayat yang lain juga disebutkan, Rasulullah Saw bersabda: “Seandainya tidak tersisa dari waktu (masa) kecuali satu hari, maka sungguh Allah akan mengutus seorang laki-laki dari Ahlulbaitku yang akan memenuhinya dengan keadilan sebagaimana ia telah dipenuhi dengan kezaliman.”[6]
Al-Mahdi dari keturunan Fatimah
Dalam riwayat yang berbeda, Rasulullah Saw mengabarkan berita tentang sosok al-Mahdi dengan menisbatkannya pada putrinya Fatimah az-Zahra As, seperti beberapa riwayat berikut:
Sunan Ibnu Majah mencatat riwayat dari Said bin Musayyab yang berkata: Kami berada di dekat Ummu Salamah dan membicarakan tentang al-Mahdi, lalu ia (Ummu Salamah) berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Al-Mahdi dari keturunan Fatimah.”[7]
Sunan Abi Daud juga meriwayatkan riwayat serupa dari Ummu Salamah, berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw, bersabda: “Al-Mahdi dari keturunanku dari anak cucu Fatimah.”[8]
Berdasarkan beberapa riwayat di atas secara gamblang menjelaskan bahwa sosok juru selamat yang kelak akan muncul dan mengemban tugas menciptakan keadilan di seluruh muka bumi ini adalah sosok yang lahir dari keturunan Rasulullah Saw melalui putrinya Fatimah az-Zahra As.
[1] Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitan, Bab Khurujil Mahdi, no: 4082, hal: 441.
[2] Ibid, no: 4085.
[3] Sunan at-Tirmidzi, Kitab al-Fitan, Bab Ma Ja’a fil Mahdi, no: 2230, hal: 444-445, cet: Darul Hadharah.
[4] Ibid, no: 2231.
[5] Sunan Abi Daud, Kitab al-Mahdi, Bab 4, no: 4282, hal: 468.
[6] Ibid, no: 4283.
[7] Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitan, Bab Khurujil Mahdi, no: 4086, hal: 441.
[8] Sunan Abi Daud, Kitab al-Mahdi, Bab 4, no: 4284, hal: 468.