Mendedah Perawi Hadis Wasiat Hasan Al-Yamani

MUSLIMMENJAWAB.COM– Di dalam deretan tulisan sebelumnya, kami telah mengupas sekaligus mengulas tentang isi riwayat wasiat, yang biasanya sering kali dijadikan senjata oleh Ahmad Hasan Al-Basri agar orang lain mengakui kalau dirinya adalah keturunan dari Imam Mahdi.

Berbekal dari ragam pendapat ulama hadis, secara serentak mereka sepakat kalau-kalau isi dari riwayat tersebut lemah adanya dan tak bisa dipertanggungjawabkan dengan beragam alasan yang telah kami ulas sebelumnya.

Di dalam tulisan kali ini, untuk lebih membuktikan kalau riwayat tersebut adalah lemah, setidaknya penulis hendak menyodorkan kepada pembaca tentang kepribadian para perawinya. Dari situ, kita bisa menyimpulkan tentang pandangan kita terhadap riwayat tersebut.

Ahmad bin Muhammad bin Khalil: Pribadinya, di kumpulan kitab rijal disebut sebagai fasik dan lemah. Ibn Al-Gadha’iri menyebutkan pribadinya sebagai pembohong dan pembuat hadis. [1]

Ja’far bin Ahmad Al-Mesr: Tokoh ini tidak begitu dikenal di dunia ilmu rijal. Ibnu Hajar Al-Atsqalani mengatakan bahwa ia merupakan seorang rafidhah. Kita juga tak bisa mengatakan kalau dia adalah seorang Syiah, sebab ia memiliki akidah yang rusak.[2]

Ali bin Bayan Walid Hasan bin Ali: pribadi ini juga tidak dikenal di dalam ilmu rijal. Dan sama sekali tidak ada kata pujian maupun kata-kata buruk yang dilancarkan kepadanya di dalam kitab rijal. [3]

Jika kita melihat beberapa pernyataan terkait kerpribadian para pewari riwayat wasiat ini, tentu mengajak kita untuk berpikir, jika saja para perawi dikatakan sebagai pribadi yang tak masyhur di dalam ilmu rijal, bahkan di antara mereka ada yang lemah, pembohong dan rusak dari sisi akidah, maka timbul sebuah pertanyaan, bagaimana dengan riwayat yang mereka sampaikan, apakah layak untuk diyakini dan dijadikan pegangan?


[1] Ibnu Al-Ghada’iri, jil. 1, hal. 42

[2] Lisanul Mizan, Ibnu Hajar Al-Atsqalani juz 2, hal. 442

[3] Ali Muhsin, Markaz al-Imam Mahdi hal. 25.

Related posts

Leave a Reply