Benarkah Orang Syiah Lebih Mengutamakan Karbala daripada Ka’bah? (Bagian 3)

MUSLIMMENJAWAB.COM – Masih berkutat di dalam upaya menjawab tuduhan yang dilancarkan kepada mazhab Syiah, terlabih terkait dengan tuduhan yang dinarasikan, bahwa orang-orang Syiah lebih mengutamakan Karbala daripada tempat suci umat Muslim, seperti Ka’bah.

Di dalam pembahasan sebelumnya, penulis telah mengulas dua tulisan sebagai bentuk jawaban atas tuduhan tersebut. Dikarenakan ada materi lanjutan yang belum tersentuh, maka di tulisan kali ini penulis mencoba untuk menyempurnakannya.

Seperti yang sudah penulis singgung di atas, bahwa tulisan ini sebagai penyempurna dari dua tulisan sebelumnya dengan judul yang sama. Berikut adalah dua riwayat dari Imam Syiah terkait keutaamn Ka’bah dan kota Makkah.

Syekh Shaduq, ulama kesohor Syiah, di dalam kitabnya yang berjudul Man La Yahdurul Faqih, menuliskan sebuah riwayat dari Imam Ja’far Shadiq yang berbunyi sebagai berikut.

 قال امام جعفر -ع-: إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَي جَعَلَ الْكَعْبَةَ قِبْلَةً لِأَهْلِ الْمَسْجِدِ وَجَعَلَ الْمَسْجِدَ قِبْلَةً لِأَهْلِ الْحَرَمِ وَجَعَلَ الْحَرَمَ قِبْلَةً لِأَهْلِ الدُّنْيَا.

Imam Ja’far ash-Shadiq berkata, “Allah swt. telah menjadikan Ka’bah sebagai kiblat tempat orang bersujud. Dan menjadikan masjid (Al-Haram) sebagai tempat suci, dan menjadikan tempat suci itu sebagai kiblat bagi penduduk dunia.” [1]

Di riwayat lain, yang masih terekam di dalam kitab Man La Yahdurul Faqih, Imam Ja’far berkata sebagai berikut.

قال امام جعفر -ع-: أَحَبُّ الْأَرْضِ إِلَي اللَّهِ تَعَالَي مَكَّةُ وَمَا تُرْبَةٌ أَحَبَّ إِلَي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ تُرْبَتِهَا وَلَا حَجَرٌ أَحَبَّ إِلَي اللَّهِ مِنْ حَجَرِهَا وَلَا شَجَرٌ أَحَبَّ إِلَي اللَّهِ مِنْ شَجَرِهَا وَلَا جِبَالٌ أَحَبَّ إِلَي اللَّهِ مِنْ جِبَالِهَا وَلَا مَاءٌ أَحَبَّ إِلَي اللَّهِ مِنْ مَائِهَا.

Imam Shadiq Berkata, “Tanah yang paling dicintai oleh Allah swt. adalah tanah Makah. Tidak ada satu pun tanah  yang dicintai di sisi Allah, kecuali tanah Makah; tidak ada batu yang dicintai-Nya, melainkan batu dari Makah; tidak ada pohon yang dicintainya, kecuali pohon dari Makah dan tidak ada gunung yang dicintai-Nya kecuali gunung dari Makah serta tidak ada air yang dicintainya, melainkan air dari Makkah.”[2]

Di atas adalah riwayat yang bersumber dari Imam Syiah. Dengan melihat riwayat tersebut, maka sekali lagi kita bisa melihat, bahwa mereka tak ubahnya umat Muslim kebanyakan, yang penghormatan dan cara memuliakan mereka terhadap tempat suci seperti Ka’bah, tak jauh beda dengan penghormatan yang dilakukan umat Muslim dunia.


[1] Man La Yahdurul Faqih, Syekh Shadduq, jil. 1, hal. 272. Penerbit: Jamaah Al-Mudarisin Fi Hauzah Ilmiah Qom, Qom-Iran.

[2] Man La Yahdurul Faqih, Syekh Shadduq, jil. 2, hal. 243. Penerbit: Jamaah Al-Mudarisin Fi Hauzah Ilmiah Qom, Qom-Iran.

Related posts

Leave a Reply