Syekh Shaduq Penulis Hadis-hadis Syi’ah dan Perubahan al-Quran

Mengenal Sedikit Profil Syeikh Shaduq

Memiliki nama lengkap Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawaih Qommi, yang masyhur dengan Syeikh Shaduq, meupakan salah satu ulama besar mazhab Syiah pada abad ke-4 H di Qom. Ayahnya merupakan seorang ulama besar Qom dan penulis produktif yang telah melahirkan lebih dari 200 karya pada masa keghaiban pertama Imam Mahdi as.

Read More

Ali bin Husein (ayah Syeikh Shaduq) belum memiliki anak di usia 50 tahun. Ia kemudian menulis sepucuk surat kepada Husein bin Ruh al-Nubakhti (wakil ketiga) supaya meminta Imam Mahdi as mendoakannya agar diberi keturunan oleh Allah Swt. Tiga hari kemudian, Imam Mahdi as memberikan kabar gembira kepada Ali bin Husein bahwa ia akan memiliki dua orang putra yang membawa kebaikan dan berkah.

Salah satu dari anak itu adalah Syeikh Shaduq yang memiliki kecerdasan dan sangat antusias dalam menuntut ilmu, sehingga ia menjadi salah satu guru besar di masanya. Salah satu karyanya, Man La Yahdhuruhu al-Faqih merupakan salah satu dari kitab rujukan atau Kutub Arba’ah di kalangan Syiah Imamiyah. Di sisi lain ia juga telah melahirkan lebih dari 300 buku di berbagai tema seperti ushul fiqh, fiqih, tafsir, ilmu rijal, hadis, dan kalam.

Syekh Sahaduq dan Tahrif al-Quran

Pembahasan tahrif al-Quran merupakan salahsatu pembahasan yang klasik namun masih hangat diperbincangkan. Bagi yang ingin memahami apa itu tahrif al-Quran secara jelas, dapat merujuk ke tulisan-tulisan sebelummnya atau klik disini. Sebagai contoh yang jelas, tuduhan beda al-Quran atau al-Quran sudah dirubah acapkali dilayangkan dan dinisbatkan kepada keompok Syi’ah. Namun, seperti yang sudah dikatakan, persoalan ini adalah klasik, juga telah dijawab berabad-abad lalu oleh ulama-ulama besar Syi’ah termasuk salahsatunya Syekh Shaduq.  Tapi, terlepas dari ketidaktahuan atau termakan hoax, ada saja sebagian kecil dari kaum muslimin yang mengangkat isu ini kembali ke permukaan. Oleh karena itu kami juga merasa perlu untuk menyinggungnya kembali.

Syekh Shaduq menerangkan dalam kitabnya, “Keyakinan kami bahwa al-Quran yang telah diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw adalah al-Quran yang kini ada di antara masyarakat dan lebih dari itu tidak ada. Dan siapapun yang menisbatkan dirinya dari kita dan berkata kami meyakini al-Quran lebih dari ini, maka dia adalah pembohong.”

al-I’tiqadat, Syehk Shaduq Jil. 1 Hal. 57

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jika ada tudingan al-Quran Syi’ah berbeda atau dari kalangan syiah sendiri yang menyatakan itu, maka hal itu terbantahkan. Karena ulama sekaligus penulis hadis rujukan syiah sebesar Syekh Shaduq telah menentangnya dengan jelas.

Maka dari itu, jika terdapat sebuah isu atau syubhat di berbagai hal, hendaknya kita selalu merujuk ke sumber-sumber yang dinilai mempunyai kapabilitas di dalamnya.

Related posts

Leave a Reply